Jakarta, EDITOR.ID,- Bakal Calon Presiden (Bacapres) Prabowo Subianto mendadak ‘kejatuhan durian runtuh’. Dalam upayanya mengejar syarat dukungan parpol untuk meraih tiket calon Presiden 2024, tiba-tiba kedatangan dua parpol besar, Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang resmi ikut bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Tak hanya berkoalisi, mereka juga menyatakan dukungan pencapresan terhadap Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, dalam acara pernyataan dukungan di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, Minggu.
Kedua parpol ini sebelum bergabung ke Koalisi pendukung Prabowo, sebenarnya sudah membentuk Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
Sejak awal parpol yang tergabung di KIB selain merupakan partai pendukung pemerintah, juga dirumorskan punya kedekatan khusus dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Bahkan dalam setiap pernyataan kepada publik, semua Ketumnya selalu memberi statement tegak lurus loyal dengan Jokowi.
Hal inilah yang semakin memperbesar spekulasi publik bahwa kehadiran Partai Golkar dan PAN ke kubu Prabowo atas preferensi Jokowi. Meskipun dari kubu Ganjar dan pihak PDIP selalu membantah.
Karena jika sampai terbukti bahwa Jokowi lebih condong ke Prabowo yang dikhawatirkan jutaan pendukung Jokowi di berbagai daerah di tanah air yang pada Pemilu 2014 dan Pemilu 2019 loyal memilih Jokowi, akan memilih Prabowo sebagaimana sikap atau ‘perintah’ Jokowi.
Karena sejak awal hampir sebagian besar Relawan Jokowi masih konsisten menunggu perintah Pak Jokowi kemana dukungan Capres akan mereka berikan.
Ganjar Tak Yakin Jokowi Dukung Prabowo
Rival Prabowo, Ganjar Pranowo menilai deklarasi PAN dan Partai Golkar untuk bergabung ke kubu Prabowo bukan pertanda Jokowi mendukung Prabowo. Dukungan kedua parpol itu menurut Ganjar tak ada kaitannya dengan Jokowi.
Ia mengaku tidak melihat deklarasi itu semakin menguatkan asumsi bahwa Jokowi mengarahkan dukungan kepada bacapres Prabowo Subianto, bukan dirinya.
“Oh, enggak, enggak,” ucap Ganjar singkat, ditemui di kediaman keluarga Gus Dur, di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (13/8/2023) malam.
Ia mengaku tak mempersoalkan deklarasi kedua partai tersebut. Sebab, menurutnya, hal ini adalah kedaulatan setiap partai politik yang harus dihormati.
“Enggak apa. Itu hak mereka, setiap partai politik yang musti kita hormati. Sikap, boleh dong apapun itu,” ujar Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah tersebut juga yakin dukungan ini adalah hal biasa dalam dinamika politik. Sebab, dukungan itu dinilai terjadi setelah elektabilitas tren dari Prabowo sedang meningkat.
