Benarkah Presiden Jokowi ‘The King Maker’ Dibalik Koalisi Prabowo?

Rival Prabowo, Ganjar Pranowo menilai deklarasi PAN dan Partai Golkar untuk bergabung ke kubu Prabowo bukan pertanda Jokowi mendukung Prabowo. Dukungan kedua parpol itu menurut Ganjar tak ada kaitannya dengan Jokowi.

Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) yang resmi ikut bergabung ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Biasanya kalau pengalaman dari tahun ke tahun itu selalu saja, ketika ada tren yang lagi naik, semua berbondong-bondong ke sana. Biasanya seperti itu, tapi enggak apa, itu hak yang musti kita hormati,” beber Ganjar.

PDIP Juga Yakin Jokowi Tak Dukung Prabowo

Hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto. Ia meyakini bahwa Presiden Jokowi bakal mendukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024.

Hasto menyampaikan hal itu menanggapi pernyataan putra Jokowi sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka yang mengatakan Jokowi sudah menentukan bakal calon presiden (bacapres) yang akan didukungnya.

“Haqqul yaqin itu Pak Ganjar Pranowo,” kata Hasto di halaman Masjid At-Taufik, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (28/7/2023) malam.

Tangan Jokowi Dibalik Koalisi Besar

Dengan bergabungnya PAN dan Golkar maka KKIR saat ini mempunyai kekuatan suara cukup besar.

Jika dilihat dari persentase masing-masing perolehan suara parpol dalam Pemilu 2019 silam, KKIR sudah meraih 42,01 persen suara di parlemen, atau 265 dari 575 kursi di legislatif.

Persentase itu sudah melampaui ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold) 20 persen, seperti ditetapkan dalam Pasal 222 Undang Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.

Menurut hasil Pemilu 2019, Gerindra mendapatkan 12,57 persen suara, PKB mendapatkan 9,69 persen suara, Golkar mendapatkan 12,31 persen suara, PAN meraih 6,24 persen suara.

KKIR juga mendapatkan dukungan dari Partai Bulang Bintang (PBB) yang mempunyai 0,79 persen perolehan suara dalam pemilu 2019 lalu.

Jokowi juga kerap mengajak Prabowo ikut dalam kunjungan kerja. Hal itu dianggap sebagai sinyal bentuk dukungan terselubung dari Jokowi kepada Prabowo menjelang Pilpres 2024.

Pada April 2023 lalu, Zulkifli mengatakan, Presiden Jokowi sudah memberi arahan supaya partai-partai politik pendukung pemerintah membentuk koalisi besar. Maka dari itu Zulkifli dan sejumlah petinggi PAN berkunjung ke kediaman Prabowo saat itu.

“Tadi yang kami sampaikan bareng-bareng, kebersamaan, komitmen kebangsaan di bawah komando Pak Jokowi sebagai jalan tengah nanti untuk memajukan Indonesia,” ujar Zulhas pasca menemui Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2023).

Ketika itu, PAN masih tergabung di dalam KIB bersama PPP dan Golkar. Saat itu Zulhas mengaku siap menjadi pihak yang merekatkan upaya penjajakan koalisi besar.

Apalagi, PAN, dan Gerindra sudah pernah bekerja sama dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, dan 2019. Baginya, tak sulit untuk membangun kerja sama antara KIB, dan KIR ke depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: