Jakarta, EDITOR.ID,- Pada acara Debat Pilpres 2024 putaran kelima atau terakhir semalam, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan menggaungkan semangat dan slogan perubahan. Dirinya dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berjanji jika jadi Presiden akan berlaku adil, memberikan kesempatan kepada semua rakyat dan kesetaraan dalam mencari akses pekerjaan.
Semangat perubahan, kesetaraan dalam hukum dan pemerintahan yang dibawa menurut Anies sebagai bentuk harapan bagi masyarakat.
Anies menyebut bahwa salah satu perubahan yang harus terjadi di Indonesia ialah kesetaraan yang merata.
Pernyataan itu disampaikan oleh Anies dalam pidato penutup debat kelima pemilihan presiden 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).
“Kesetaraan kesempatan bagi semua itulah yang kami bawa. Setara bagi laki-laki perempuan, kaya-miskin, kota-desa, mereka yang berpendidikan umum, madrasah, pesantren, agama apa pun, suku apa pun,” ucap dia.
Anies menegaskan bahwa negara tidak berdagang dengan rakyat. Artinya, negara harus memberikan semua yang terbaik untuk rakyat tanpa harus dibayar mahal.
“Negara tidak pelit dengan rakyat, negara tidak berpaling dari yang papah, negara yang penuh cinta kasih kepada semua,” kata dia.
Eks Gubernur DKI Jakarta itu mengaku negara tak hanya harus memperhatikan kaum ekonomi kelas bawah, tetapi juga yang kelas menengah.
Bila meningkatkan kesejahteraan kaum ekonomi sosial yang paling bawah, kaum menengah juga terangkat.
“Pesan yang kami bawa ialah pesan negara yang menyayangi, negara yang welas asih, dan negara yang membereskan soal ketimpangan. Negara yang membereskan soal ketidakadilan,” tutur Anies Baswedan.
Ketimpangan Jadi Masalah Terbesar di Indonesia
Dalam sesi pemaparan visi misi Debat Kelima Pilpres 2024 di JCC, Anies menyebut ketimpangan menjadi salah satu masalah terbesar di Indonesia.
Ketimpangan itu menurutnya terjadi dalam bidang pendidikan, kesehatan, hingga ekonomi yang menurutnya hanya dikuasai segelintir orang.
“Ketimpangan antara Jakarta dengan luar Jakarta, Jawa luar Jawa, kaya miskin, desa kota, pendidikan umum, pendidikan agama, pendidikan kejuruan dan pendidikan teknis, ini semua adalah ketimpangan yang hari ini menjadi fenomena membahayakan bagi republik ini,” ujarnya.
Eks gubernur DKI Jakarta lantas menyoroti ketimpangan di sektor perekonomian. Anies menyebut bahwa perekonomian dikuasai segelintir orang.
Untuk itu, mantan Mendikbud RI tersebut berjanji akan mengatasi masalah ketimpangan. Dia menegaskan bahwa ketimpangan harus segera diselesaikan karena bisa membahayakan negara.
