Aksi Mujahid 212 Dikritik Karena Menumpang Isu Demo Mahasiswa

EDITOR.ID, Jakarta,- Aksi unjuk rasa massa Mujahid 212, menunggangi isu dan memanfaatkan momentum aksi demo mahasiswa menuai kritikan tajam dari berbagai kelompok masyarakat di tanah air. Pasalnya, agenda dan tujuan aksi Mujahid 212 sangat berlawanan dengan tuntutan mahasiswa.

Jika dalam aksinya mahasiswa murni ingin menuntut dicabutnya pengesahan RUU KUHP dan RUU bermasalah.

Hal ini justru berbeda dengan aksi Mujahid 212 yang tiba-tiba misinya menuntut Presiden Joko Widodo mundur dengan dalih tuntutan mahasiswa.

Meski misinya berbeda, namun dalam aksinya massa dan orator Mujahid 212 berulangkali menggunakan isu gerakan mahasiswa sebagai alasan mereka berdemo. Massa Mujahid seolah berada dan bersama gerakan mahasiswa menentang rejim. Padahal hal tersebut ditolak keras oleh mahasiswa.

Aktivis BEM Seluruh Indonesia menyatakan aksi mereka murni menolak RUU KUHP dan Revisi KPK, bukan agenda lainnya sebagaimana penumpang gelap.

Yang juga menjadi sorotan oleh publik, aksi Mujahid tersebut melibatkan anak-anak. Ini sangat disesalkan oleh masyarakat. Tidak hanya melibatkan anak-anak, aksi tersebut juga dikecam karena dituding hanya mencari sensasi# cari muka.

Guru Besar Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya, Kacung Marijan, menilai aksi Mujahid 212 yang melibatkan ribuan orang ini, bukan bagian dari gelombang demonstrasi yang dilakukan oleh elemen mahasiswa sebelumnya.

Aksi mereka lebih tepatnya disebut gerakan semangat Islamisme.

“Jadi saya kira mahasiswa tidak akan terjebak. Yang diperjuangkan juga beda (dari aksi mahasiswa),” kata Kacung di kampus Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, Jawa Timur, Sabtu,(28/9/2019) sebagaimana dilansir IndoPolitik.com

Kacung meyakini gelombang aksi yang dilakukan mahasiswa beberapa hari lalu murni dan tidak keluar dari tuntutan utamanya.

“Di mana-mana gerakan pasti selalu ada free rider (orang atau kelompok yang memanfaatkan situasi tanpa kontribusi, penunggang). Mau di negara manapun, free rider itu pasti ada. Jadi mereka hanya menumpang momentum, dipakai mengkritisi pemerintah dan DPR. Jadi soal waktunya saja,” ujar Kacung.

Screenshoot media sosial

Aksi Mujahid 212 pada Sabtu, (28/9) meninggalkan banyak catatan. Beberapa diantaranya ada spanduk yang dibentangkan oleh massa dalam sebuah foto dinilai keliru.

Bersamaan dengan ramainya pembahasan spanduk tersebut, tagar #212CariMuka juga bergema di media sosial. Tagar tersebut bahkan memuncaki trending topic Indonesia.

tangkapan layar trending topik Twitter Indonesia

“Aturan ini ngatur agar Jokowi bisa mundur dari jabatannya karena rakyat sekarang sudah banyak yang enggak percaya lagi sama dia,” ujar salah satu peserta aksi yang enggan disebut namanya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: