Ada Apa Prabowo ke China dan Turki?

EDITOR.ID, Jakarta,- Presiden Joko Widodo tak salah pilih manakala menunjuk mantan rivalnya di Pilpres 2019, Letjen TNI Pur Prabowo Subianto untuk membantunya di bidang pertahanan. Ketua Umum Partai Gerindra ini tak menyia-nyiakan kepercayaan dari Presiden saat mengangkatnya sebagai Menteri Pertahanan.

Seperti yang dilakukan koleganya Menteri Erick Thohir yang saat ini sedang “bersih-bersih” di BUMN, Prabowo Subianto juga melakukan perubahan besar-besaran kebijakan di tubuh Kementrian Pertahanan. Terutama kebijakan pembelian alusista strategis.

Capres 2019 ini terlihat cerdas dan menguasai betul kebutuhan dan kekuatan senjata apa yang harus ia hadirkan untuk memperkuat TNI dalam menjaga tanah air.

Untuk misi ini Prabowo melakukan perjalanan ke sejumlah negara. Selain mempererat kerja sama militer, Prabowo ingin mendapatkan spesifikasi kekuatan alutsista sejumlah negara. Dua negara yang dikenal memiliki kekuatan militer terbaik dunia ia kunjungi yakni Turki dan China.

Di Turki, Prabowo sempat bertemu Presiden Recep Tayyip Erdogan. Mantan Danjen Kopassus ini juga sempat mengunjungi Angkatan Laut Turki. Prabowo pun sempat mencoba kapal selam dan kapal perang AL Turki.

Prabowo Subianto diterima Presiden Turki Presiden Recep Tayyip Erdogan (ist)

“Beliau melakukan pembicaraan dengan Angkatan Laut Turki dan berkunjung melihat industri perkapalan perang dan kapal selam Turki di Golcuk Naval Shipyard, Kocaeli,” ungkap Staf Khusus Menteri Pertahanan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antara Lembaga, Dahnil Anzar Simanjuntak, akhir November lalu.

Melirik Kapal Selam Turki

Sementara itu, sebuah sumber sebagaimana dilansir dari merdeka.com di internal Kementerian Pertahanan menyebut ada kemungkinan Prabowo akan membeli kapal selam dari Turki. Menggantikan kapal selam yang selama ini dipesan dari Korea.

Kapal Selam Turki (ist)

Pertimbangannya, Turki mandiri secara alutsista. Penyebab lain, kapal selam kelas Chang Bogo dari Korea Selatan dinilai memiliki kekurangan.

“Ada beberapa kekurangan dari kapal selam kelas Chang Bogo,” katanya.

Prabowo di dalam kapal perang Turki (ist)

Soal kekurangan kapal selam buatan Korea ini sempat disinggung oleh Menhan sebelumnya, Ryamizard Ryacudu. Dia sempat melayangkan protes pada Korea Selatan soal KRI Nagapasa-403. Kapal selam yang memperkuat TNI AL sejak 2017 itu kurang bertenaga akibat baterai yang terlalu kecil. Ryamizard mengaku masalah itu telah direspons pihak Korsel.

“Banyak kontrak pengadaan alutsista yang ditinjau ulang saat Prabowo menjadi menteri pertahanan,” kata sumber itu lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: