EDITOR.ID, Jakarta,- Kementrian Kesehatan (Kemenkes) mengakui dan menetapkan Ivermectin obat corona dalam masa pandemi. Hal tersebut terlihat ketika Kemenkes menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk harga obat Ivermectin yang belakangan ini di pasaran harganya meroket sejak menjadi buruan keluarga pasien terpapar Covid.
Alasan Kemenkes memasukkan ivermectin dalam obat Corona karena dalam masa pandemi coronavirus disease 2019 atau Covid-19 yang kian melonjak angka penularannya, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penggunaan obat untuk terapi untuk pasien corona.
Saat ini pula, pemerintah telah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) untuk beberapa merek obat terkait. Kebijakan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/4826/2021 Tentang Harga Eceran Tertinggi Obat dalam Masa Pandemi Covid-19.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 3 Juli 2021, mengatakan HET untuk 11 obat Covid-19 itu merupakan harga jual tertinggi di apotek dan instalasi rumah sakit/klinik yang berlaku untuk seluruh Indonesia.
Dari 11 jenis obat tersebut, Kemenkes menetapkan HET untuk Ivermectin, obat cacing yang belakangan ini menuai kontroversi.
Kementerian Kesehatan menyatakan HET tablet Ivermectin 12 mg sebesar Rp 7.500 per tablet.
Berikut ini harga eceran tertinggi 11 obat dalam masa pandemi Covid-19:
- Tablet Favipiravir 200 mg satuan tablet Rp 22.500.
- Injeksi Remdesivir 100 mg satuan vial Rp 510.000.
- Kapsul Oseltamivir 75 mg satuan kapsul Rp 26.000.
- Intravenous Immunoglobulin 5 persen 50 ml infus satuan vial Rp 3.262.300.
- Intravenous Immunoglobulin 10 persen 25 ml infus satuan vial Rp 3.965.000.
- Intravenous Immunoglobulin 10 persen 50 ml infus satuan vial Rp 6.174.900.
7. Tablet Ivermectin 12 mg satuan tablet Rp 7.500.
- Tocilizumab 400 mg/20 ml infus satuan vial Rp 5.010.500.
- Tocilizumab 80 mg/4 ml infus satuan vial Rp 1.162.100.
10, Tablet Azithromycin 500 mg satuan tablet Rp 1.700.
- Azithromycin 500 mg infus satuan vial Rp 95.400. (tim)
