EDITOR.ID. Indramayu – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberi peringatan cuaca ekstrem. Selama sepekan ke depan, masyarakat diminta waspada akan potensi hujan disertai petir dan angin puting beliung.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa kondisi dinamika atmosfer yang tidak stabil dalam sepekan ke depan dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia. Kondisi tersebut diperkuat oleh aktifnya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby Ekuatorial di wilayah Indonesia dalam periode sepekan ke depan.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menjelaskan berdasarkan kondisi tersebut, BMKG memprakirakan dalam periode sepekan ke depan potensi cuaca ekstrem dan hujan dengan intensitas lebat disertai petir akan terjadi di sejumlah wilayah, termasuk Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).
“Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap potensi cuaca ekstrem dan dampak yang dapat ditimbulkannya seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin,” jelas Guswanto dalam siaran pers yang diterima editor.id, Senin (23/11).
Pernyataan yang sama disampaikan Forecaster BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn (Faiz). Menurut Faiz,
20 dari 31 kecamatan di Kabupaten Indramayu akan terdampak cuaca ekstrem. Potensi hujan lebat disertai petir dan tiupan angin kencang akan terjadi di 20 kecamatan tersebut. “Kalau di perairan laut utara Indramayu ketinggian gelombang maksimal 1,5 meter,” ujar dia.
Sehari sebelumnya, angin puting beliung menerjang Desa Mekarsari Kecamatan Tukdana Kabupaten Indramayu. Sebanyak 7 rumah dilaporkan rusak, tiga diantaranya rata dengan tanah. BPBD setempat melaporkan tidak terjadi korban jiwa.
Reporter : Hendra Sumiarsa
