Wagub Emil Dardak Kembali Kunjungi Lumajang, Tinjau Lokasi Baru Pengungsian Bersama Bupati Lumajang

Wagub Jawa Timur Emil Dardak Kembali Kunjungi Korban Bencana Semeru Bersama Bupati Lumajang Thoriqul Haq

EDITOR.ID – Lumajang, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak bersama Bupati Lumajang Thoriqul Haq meninjau posko pengungsi Erupsi Gunung Semeru di SMPN 1 Candipuro Kab. Lumajang, Senin, (13/12).

Sebelum menuju lokasi, Wagub Emil bertemu dengan tim Kitabisa dan Baim Wong di Kecamatan Pasirian membahas beberapa hal salah satunya keinginan Paritipasi dari mereka.

?Kami Pemprov Jatim menyampaikan terima kasih atas perhatian dan bantuan yang diberikan kepada masyarakat terdampak Awan Panas Guguran (APG) Semeru.? ungkapnya.

Sesampainya di SMPN 1 Candipuro, Emil menuturkan pengerucutan lokasi relokasi terkoordinasi dengan bupati Lumajang .

“Semua saya bilang terkait koordinasi di Pak bupati yang akan menentukan. Alhamdulillah lokasi sudah mengerucut dan pak Bupati sedang mempercepat proses untuk bisa memulai mengerjakan land clearing,” tutur Emil.

Wagub Emil menyampaikan terima kasihnya kepada Bupati Lumajang saat bersama-sama meninjau pemindahan pengungsian dari kantor kecamatan Candipuro ke SMPN 1 Candi yang lebih luas. “Harapannya dengan lebih luas banyak udara segar, tadi kamar mandinya kita lihat bersih. Terima kasih kepada pak Bupati,” ungkapnya.

Sebelumnya Wagub Emil mengecek secara langsung kondisi pengusian di kecamatan candipuro pada Rabu (8/12). ?Kondisinya cukup padat disini, kami akan koordinasikan untuk memecah kepadatan pengungsi ini salah satu rencananya ada di SMPN 1 Candipuro? ujarnya.

Selain itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyampaikan bahwa Posko pengungsian SMPN 1 Candi lebih layak daripada posko yang sebelumnya. “Tempat pos pengungsian yang sebelumnya kurang representatif karena di kantor kecamatan di Balai desa dan sekarang di taruh di tempat sekolah supaya tidurnya tidak lagi terkena angin karena lebih tertutup,” ungkapnya.

Selain itu juga Bupati Thoriq yang biasanya disapa Cak Thoriq menyampaikan bahwa berikutnya akan fokus untuk perencanaan dan rehabilitas bencana yaitu pilihannya relokasi di lahan Perhutani. Menurutnya lahan atau tanah negara yang memungkinkan luasannya cukup adalah lahan perhutani.

“Tadi pak Wagub mengatakan untuk kami ditunggu Kementrian LHK suratnya segera memutuskan lahan yang diminta dan usulan kami yang pertama adalah untuk Desa sumberwuluh ada di desa Sumbermujur tempat relokasinya,” ungkapnya.

Lanjut Cak Thoriq menyampaikan bahwa lahan Perhutani yang ada seluas 74 hektar. Namun menurut Cak Thoriq yang mungkin kebutuhannya hanya 10 hektar.

“Kemudian yang di Pronojiwo ini masih kami tunggu bermusyawarah dengan masyarakat antara lahan di Oro-oro Ombo dan Piket Nol. Kalau sudah ada keputusan segera kami pastikan persiapan lahan dan peretakan lahannya bisa segera dimulai,” tuturnya.

Kemudian Wagub Emil menyebut bahwa wilayah Pronojiwo ada dua. Menurutnya Curahkobokan sambungnya dengan Sumberwuluh dan ada Curahkobokan yang ingin ikut Menanggal bukan Oro-oro Ombo. Namun ia meyakini jika Bupati Thoriq telah memetakan satu-persatu.

“Terus tadi misalnya satu orang dapat lahan yang saya belum bisa menyebut angkanya karena belum final, nah lahan itu adalah hunian sementara di belakang dibangun, nanti kalau dia mau permanen bisa didepannya, itu nanti hal-hal seperti ini akan dirancang juga,” katanya

Cak Thoriq kemudian melaporkan kepada Wagub Emil terkait usulan yaitu 100 meter persegi setiap keluarga atau setiap rumah yang akan disiapkan menjadi hunian. Menurutnya, lahan yang 100 meter persegi belakangnya dibuat hunian sementara terlebih dahulu.

Lebih lanjut, Cak Thoriq melaporkan donasi yang terkumpul berjumlah sekitar 5 miliar lebih yang didapatkan dari pemerintah, perbankan, komunutas masyarakat hingga bantuan pribadi.

“Donasi mandatorinya kami gunakan persiapan hunian sementara sekaligus relokasi. Tidak kami gunakan apapun. Operasional kami gunakan dari BTT APBD. Bantuan dari masyarakat adalah untuk relokasi dan langsung manfaat terkena dampak erupsi Semeru,” tuturnya.

Pada penutup, Wagub Emil menyambut usulan Bupati terkait rute jalan dari Pasirian Tempuhsari. Menurutnya JLS yang dirancang saat ini di Kementrian dari Sendang biru ke Turen dulu baru melalui jalur yang ada sekarang yang terputus jika melihat peta KRB nya dari geologi, dari PPMBD ada potensi terputus.

Nah maka jalan selatan ini harapan kami bukan hanya berhenti di Tempuhsari tapi juga kita harap bisa terus ke Sendangbiru. Nah tetapi untuk jangka pendek dari Pasirian Tempuhsari ke utara sudah ada jalan yang mungkin bisa di upgrade lah bukan jalan baru,” ujar Emil.

Wagub Emil berharap jika dari Pasirian Tempuhsari grade nya bisa rancang untuk JLS jalur Pansela. Menurutnya jalan dari Dampit Lumajang susah diperlebar karena melewati kawasan bukit-bukit. “Jadi membuka jalur baru seperti yang saat ini sedang dikembangkan di sisi baratnya pesisir selatan Jawa Timur,” tutupnya.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: