Menurut dia, dari jumlah biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan itu, hanya 20 persen yang disiapkan negara untuk pembangunannya. Sisanya akan dilakukan kerja sama dengan investor dalam maupun luar negeri, baik swasta maupun BUMN.
Tokoh Adat Kalimantan: Dampak Ekonominya Sangat Terasa
Sementara itu sebagai warga asli Kalimantan Timur, Dr.Rudolf mengaku sangat mendukung dan ikut bangga karena wilayahnya menjadi tempat ibu kota yang baru. Akan ada banyak kemajuan di Kalimantan berkat kepindahan IKN.
Rudolf yang juga pengusaha dan tokoh masyarakat Dayak Kaltim mengungkapkan saat ini progres pembangunan IKN sudah mencapai 60 persen. Dan ditargetkan pada 17 Agustus 2024 nanti sudah bisa menjadi catatan sejarah untuk digelarnya detik-detik Proklamasi dan Upacara HUT RI disana.
Dr Rudolf menyebut bahwa dampak ekonomi sangat terasa di kawasan setelah adanya pembangunan Ibu Kota Negara di Nusantara.
“Ini ada dampaknya. Tidak pernah dalam sejarah Kaltim ini bisa pertumbuhannya bagus. Dan investasi pemerintah meningkat itu berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara makro,” ujar Rudolf.
“Sekarang hotel di Kaltim penuh, kursi pesawat sulit didapat Ke Samarinda hingga Balikpapan, itu dampak yang dirasakan,” tambahnya.
Khairil Hamzah: Pembangunan IKN Usung Konsep Green Energi Zero Karbon Non Polutan
Ditempat yang sama Founder Sambas Sinergy yang juga Ketua Dewan Pembina Koalisi Jokowi Tegak Lurus, Khairil Hamzah menilai pembangunan IKN merupakan karya monumental Presiden Jokowi dalam membangun Indonesiasentris, yakni pembangunan yang berbasis pemerataan ekonomi di semua wilayah Indonesia.
“Jadi tidak Jawasentris saja, pembangunan yang hanya terpusat di Pulau Jawa, tapi Pak Jokowi ingin pembangunan yang dilaksanakan bisa dinikmati oleh rakyat seluruh Indonesia,” tegas Khairil Hamzah.
“Saya melihat Pak Jokowi dalam membangun Indonesia selalu melihat dari sisi aspek keadilan dan pemerataan ekonomi. Karena itu IKN itu milik bangsa, milik generasi kita mendatang bahkan milik bangsa-bangsa di dunia,” kata Khairil.
Pembangunan IKN yang dicanangkan Jokowi, lanjut Khairil Hamzah mengusung konsep hijau atau green energi. “Semua energi yang akan digunakan untuk sumber daya listrik dan transportasi akan menggunakan energi ramah lingkungan yang tidak mengeluarkan polusi karbon, tapi energi hijau dan terbarukan, kita tunggu saja akan ada energi baru yang akan digunakan di IKN agar lingkungannya sangat sehat dan ramah,” papar Khairil.
