Tokoh Masyarakat dan Dayak Kalimantan Timur Dukung Pembangunan IKN

Kunjungi Tokoh Masyarakat dan Mantan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Khairil Hamzah Disambut Hangat. Khairil Hamzah Mengunjungi Samarinda, Kaltim Didampingi Pengusaha Aby Maulana, tokoh dayak dan pengusaha Dr Rudolf

Kunjungi Tokoh Masyarakat dan Mantan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, Khairil Hamzah Disambut Hangat. Khairil Hamzah Mengunjungi Samarinda, Kaltim Didampingi Pengusaha Aby Maulana, tokoh dayak dan pengusaha Dr Rudolf

Samarinda, Kaltim, EDITOR.ID,- Tokoh masyarakat sekaligus mantan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor memastikan masyarakat Kaltim akan support all out mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadikan Ibu Kota Nusantara (IKN) sebagai salah satu kekuatan ekonomi Dunia dan menjadikan Indonesia Jaya, Indonesia adidaya.

Sejak awal, menurut Isran Noor, dirinya dan masyarakat Kaltim terus berkomitmen mendukung proses pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang telah ditetapkan Jokowi di Sepaku Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur.

Hal ini disampaikan Isran Noor saat menerima kunjungan dari Tim Sambas Sinergy yang dipimpin foundernya, Khairil Hamzah. Kedatangan delegasi Sambas Sinergy disambut tuan rumah dengan sangat hangat. Isran Noor menerima Khairil Hamzah dengan didampingi DR. Rudolf, M.Si. seorang pengusaha dan tokoh masyarakat dayak di Kaltim. Sementara Khairil Hamzah didampingi Rey.

Menurut Isran Noor, proses pembangunan IKN harus didukung penuh seluruh lapisan masyarakat, tak terkecuali rakyat Kaltim.

Sebab, lanjut Isran tujuan IKN selain mewujudkan cita-cita pendahulu bangsa yang menginginkan ibu kota negara pindah, juga pemerataan ekonomi di luar Pulau Jawa hingga warisan untuk anak cucu di masa akan datang.

“Pembangunan IKN bukan untuk saya atau Pak Jakowi yang menikmati, tetapi untuk kalian semua generasi muda dan kalian lah pemiliknya,” tutur mantan Bupati Kutai Timur itu.

Bahkan, Isran menegaskan, biaya pembangunan IKN diperkirakan mencapai kurang lebih Rp466 triliun. Baginya, dana tersebut masih kecil dari pembangunan ibu kota baru di sejumlah negara besar di dunia.

“Dengan berbagai kebijakan, jika memang tidak sanggup membangun IKN, serahkan ke Provinsi Kaltim. Karena, melalui sumber daya alam kita yang ada bisa menjadi dasar untuk mendukung pembangunan IKN,” tegas Gubernur Isran Noor.

Biaya yang dibutuhkan itu, sebutnya, jauh lebih kecil dari pembangun ibu kota baru di berbagai negara di dunia. Contohnya, Beijing Selatan dibangun di kawasan Xiongan Rp8.200 triliun.

Kemudian di Arab Saudi juga akan membangun kota baru dengan biaya kurang lebih Rp3.000 triliun atau setara satu tahun APBN Republik Indonesia.

Belum lagi di Mesir juga dibangun kota baru New Kairo di sebelah Tenggara Kairo kawasannya dengan biaya kurang lebih Rp646 triliun.

“Biaya semua itu jauh lebih besar dari alokasi yang dibutuhkan untuk pembangunan IKN di Indonesia. Jadi, untuk program Presiden Joko Widodo ini bagus saja. Makanya, jika ada yang menyatakan tidak sanggup, serahkan itu ke Provinsi Kaltim. Dengan berbagai kebijakan, Insya Allah bisa,” tegas Isran.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: