EDITOR.ID, Presiden Rusia Vladimir Putin sesalkan runtuhnya Uni Soviet tiga dekade lalu sebagai kematian “Rusia historis”.
Hal itu dicapkan Putin itu dalam siaran langsung oleh televisi Pemerintah Rusia, RIA, pada Minggu (12/12).
“Itu adalah disintegrasi sejarah Rusia atas nama Uni Soviet,” kata Putin tentang perpecahan Uni Soviet, dilansir Reuters.
Putin juga menggambarkan bagaimana masa ekonomi yang sulit pasca keruntuhan Soviet, ketika Rusia mengalami inflasi dua digit.
“Kadang-kadang (saya) harus mengendarai taksi dan bekerja sampingan, tidak menyenangkan membicarakan hal ini tetapi, sayangnya, ini terjadi,” katanya.
Putin, yang bertugas di KGB era Soviet, sebelumnya menyebut runtuhnya Uni Soviet, sebagai kehendak Moskow, merupakan “bencana geopolitik terbesar” abad ke-20.
Putin dalam komentar terbarunya menunjukkan bagaimana ia melihat secara khusus sebagai kemunduran bagi kekuatan Rusia.
Pernyataan putin tersebut bisa memicu spekulasi tentang kebijakan luar negerinya di antara.
Para kritiku Putin terus menuduhnya ingin menciptakan kembali Uni Soviet dengan melancarkan serangan terhadap Ukraina.
Kremlin sendiri telah menampik tuduhan itu dan menyebut isu serangan hanyalah cara menebar ketakutan.
Kremlin mengatakan Rusia tidak memiliki rencana untuk meluncurkan serangan baru terhadap Ukraina. Di lain sisi, barat meyakini Moskow memiliki niat agresif.
Rusia menganeksasi wilayah Krimea Ukraina pada tahun 2014 dan telah mendukung separatis yang menguasai Ukraina timur pada tahun yang sama dan terus memerangi pasukan pemerintah Ukraina.
