PSI Kembali Sumbangkan Kadernya di Istana

Pernah kuliah di Harvard Law School, Dini Purwono kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini dipercaya Presiden Joko Widodo sebagai Staf Khusus nya | Instagram/dini_purwono

EDITOR.ID, Jakarta,- Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menyumbangkan satu kader terbaiknya untuk membantu tugas Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Istana Negara. Dia adalah Dini Shanti Purwono. Presiden Jokowi mendapuknya sebagai Staf Khusus yang akan membantu Presiden dalam bidang hukum.

Nama Dini Purwono disampaikan Presiden Jokowi pada Kamis (21/11/2019) saat resmi memperkenalkan tujuh staf khususnya yang bakal membantunya dalam periode 5 tahun mendatang.

Sebanyak tujuh staf khusus presiden yang diperkenalkan itu merupakan anak-anak muda, dari berbagai latar belakang profesi.

Dini Purwono/ insta_dinipurwono

Tak jauh berbeda dengan momen pengenalan menteri dan wakil menteri di Kabinet Indonesia Maju yang terlihat santai, pengenalan para staf khusus ini juga dilakukan secara santai.

Pengenalan tersebut dilakukan di veranda Istana Merdeka dengan beralaskan bean bag dengan berbagai variasi warna. Jokowi duduk tepat di tengah, sedangkan sembilan staf khususnya duduk di bean bag mengeliling Jokowi.

Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengungkapkan bahwa staf khusus ini akan segera bekerja membantu Presiden usai diperkenalkan.

“Semuanya merupakan putra-putri terbaik Indonesia yang akan mendampingi Presiden Joko Widodo sesuai keahlian masing-masing untuk mewujudkan lima program prioritas menuju Indonesia Maju,” kata Fadjroel dalam keterangannya, Kamis (21/11/2019).

Jokowi tak salah pilih saat mempercayakan staf khusus kepada Dini Shanti Purwono. Wanita kelahiran Jakarta, 29 April 1974 ini adalah sosok advokat dan konsultan hukum cerdas yang saat ini bergabung di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Alumni Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1997 ini bergabung di firma hukum terkenal, Hadiputranto, Hadinoto dan Partners (HHP) yang merupakan kantor koresponden dari firma hukum internasional Baker & McKenzie selama kurun waktu 1997-2005. Posisi terakhir sebagai Senior Associate.

Di sela-sela kurun itu, kembali melanjutkan pendidikannya. Perempuan yang kini berusia 44 tahun ini berhasil meraih gelar master di bidang hukum keuangan internasional dari Harvard Law School (LLM) pada 2002. Dini satu almamater dengan mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.

Kuliahnya di Harvard mendapat dukungan beasiswa Fulbright Scholar yang diberikan oleh Fulbright Program USA pada 2001.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: