Dihadapan para Relawan Jokowi, Prabowo mengungkap masalah potensi sumber daya alam Indonesia yang begitu besar yang selalu diincar negara lain.
Dia menjelaskan Indonesia merupakan negara yang kaya dan penuh potensi. Namun Indonesia selalu diganggu dengan politik pecah belah untuk berkuasa.
“Kita selalu diadu domba dan pecah belah. Itu ilmu mereka karena mereka ingin kuasai sumber sumber strategis. Tapi saya juga katakan kita enggak boleh benci bangsa lain, orang asing. Bahkan kita harus belajar sama mereka,” kata dia.
Namun, lanjut Prabowo, bangsa Indonesia tidak boleh naif atau terlalu lugu. Presiden Jokowi menggagas program hilirisasi dimana pemerintah tidak mengizinkan ekspor sumber daya alam tanpa diolah atau bahan mentah.
“Harus diolah, Indonesia kalau diolah nilai tambahnya puluhan sampai ratusan kali lipat. Beliau coba nikel dan akan coba bauksit dan lainnya. Ini menimbulkan bangsa lain kurang suka, kita mulai digugat di WTO (Organisasi Perdagangan Dunia) ini siap-siap,” paparnya.
Dia mengatakan gagasan Presiden Jokowi benar. Apabila Indonesia tidak melakukan hilirisasi maka tidak akan menjadi negara maju.
“Ini yang digagas Jokowi di pemerintahan beliau. Beliau sekarang mengatakan hilirisasi, sekarang Indonesia tak izinkan bahan kekayaannya ekspor dalam bentuk tidak diolah,” ujar dia pula.
Dalam pertemuannya dengan Relawan Jokowi, Ketua Umum Partai Gerindra tersebut terlihat kompak memakai kemeja berwarna putih dan tampak akrab dengan Gibran. Bahkan Prabowo naik satu mobil dengan Gibran.
Selain Gibran, ada juga Ketua DPC Partai Gerindra Solo Ardiyanto Kuswinarno. Tiba di Omah Semar, Prabowo sempat menyapa awak media. Dia mengatakan kedatangannya untuk mampir dan meminta waktu bertemu dengan Gibran.
“Tadi dari Pekalongan, sore ke Semarang, besok ke Jatim mampir ke sini. Saya minta waktu bertamu ke Mas Wali, ternyata disambut seperti ini luar biasa,” kata Prabowo disela-sela pertemuan.
Pertemuan Prabowo dengan kelompok relawan Jokowi juga dihadiri Ketua DPC Partai Gerindra Solo Ardiyanto Kuswinarno. (tim)
