Temanggung, Yogyakarta, EDITOR ID, – Kasus pembunuhan mutilasi Ayu Indraswari akhirnya terungkap. Pelaku sadis yang tega membunuh dan memutilasi berhasil ditangkap polisi di Dusun Wunut, Desa Bandunggede, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung. Hingga saat ini polisi masih terus menyelidiki motif kenapa pelaku setega itu membunuh korban.
Korban mutilasi adalah seorang mahasiswi bernama Ayu Indraswari. Ia ditemukan tewas di Wisma Wisma Anggun 2, Jl. Kaliurang km 18, Purwodadi, Pakem, Yogyakarta. Jasad korban ditemukan di kamar mandi. Saat ditemukan jasadnya dalam keadaan mengenaskan. Bagian tubuhnya terpotong-potong.
Dirreskrimum Polda DIJ Kombes Pol Nuredy Irwansyah mengatakan, tersangka pelaku berusia 23 tahun. Dalam melakukan mutilasi tersangka pelaku ini beraksi seorang diri.
Pelaku mengaku melakukan mutilasi dengan menggunakan senjata tajam yang telah diamankan oleh polisi berupa pisau komando, pisau cutter dan gergaji.
Sosok pelaku inilah yang menginap bersama korban di Wisma Anggun di kawasan Jalan Kaliurang, Dusun Purwodadi, Pakem Sleman, Sabtu (18/3). Hingga akhirnya menghilang pada Minggu dini hari (19/3).
Sebagai pelaku pemuda ini telah ditetapkan sebagai tersangka didasarkan pada keterangan saksi-saksi, terutama saksi dari keterangan penjaga Wisma Anggun 2.
Dan Polisi juga telah mengamankan barang bukti berupa surat penyesalan di kamar mess milik tersangka di Ngemplak, Sleman.
Kepala Dusun (Kadus) Wunut, Desa Bandunggede, Kecamatan Kedu, Kabupaten Temanggung, Zaenal Arifin mengatakan, warganya diamankan polisi atas dugaan kasus pembunuhan dan memutilasi korbannya yang terjadi Wisma Anggun 2, Sleman, Yogyakarta.
Kronologi Mutilasi di Wisma Anggun 2 di Jl. Kaliurang km 18, Purwodadi, Pakem.
Seorang wanita bernama Ayu Indraswari (34) ditemukan tewas di sebuah wisma di Jalan Kaliurang km 18, Purwodadi, Pakem, Sleman, Yogyakarta.
Saat ditemukan, tubuh korban dalam kondisi termutilasi — terpotong menjadi 63 bagian.
Dirreskrimum) Polda DIY Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra mengatakan tubuh korban dipotong menjadi 3 bagian besar dan 62 bagian kecil.
“Pihak kedokteran sudah membuat hasil sementara bahwasanya secara tertulis pemeriksaan luarnya saja bahwasanya korban itu dipotong 3 bagian besar yaitu bagian tubuh dan bagian kedua kaki. Dan juga ada beberapa potongan lain yaitu 62 potongan termasuk salah satu kaki yang sampai kelihatan tulang,” kata Nuredy di Mapolda DIY, Selasa (21/3/2022).
Sebelum ditemukan tewas mengenaskan, korban mutilasi itu disebut-sebut ke Wisma Anggun 2 — datang bersama pelaku.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Dukuh Purwodadi, Kamri. Berikut cerita singkat Kamri yang berhasil diwawancarai oleh wartawan, Senin (20/3/2023).
Menurutnya Kamri, pemuda tersebut awalnya datang ke Wisma Anggun 2 seorang diri pada Sabtu, 18 Maret 2023.
Kemudian pemuda itu datang dengan mengendarai sepeda motor.
Tak berselang lama, pria itu sempat keluar dari wisma. Kemudian datang kembali ke wisma bersama korban. “Awalnya nginep dari malam Minggu jam setengah 6 sudah sampai sana. Belum ada satu jam di situ trus pergi. Datang lagi sama perempuan itu,” ujar Kamri
Pelaku sempat meninggalkan KTP ke penjaga wisma saat keluar menjemput korban. Saat keluar itu, ia sempat meminjam kunci kamar kepada penjaga.
Pelaku juga melakukan perpanjangan sewa wisma hingga hari Minggu, (19/3/2023). Namun saat Minggu dini hari, sepeda motor pelaku sudah tidak ada di sekitar kamar.
Kecurigaan mulai muncul ketika sampai Minggu malam, tidak ada aktivitas apapun dari kamar tersebut. Namun lampu kamar dalam kondisi menyala.
Penjaga wisma yang curiga akhirnya berusaha masuk ke kamar dengan cara mencongkel jendela.
“Tadi malam sekitar jam setengah 11 malam itu diketok. Terus dibuka congkel lewat jendela kecil di kamar mandi itu,” ujar Kamri.
Kamri melanjutkan ceritanya, dirinya kemudian di-telfon oleh pemilik wisma untuk datang. Ia kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Pakem.
Kamri menceritakan, korban saat ditemukan dalam kondisi terpotong menjadi enam puluhan bagian.
“Kondisi jenazah itu terpotong menjadi beberapa bagian. (Posisi korban) di kamar mandi,” terangnya.
Dari informasi yang didapat, pria tersebut diduga berinisial HP, warga Temanggung, Jawa Tengah.
Data ini berdasarkan KTP yang ditinggalkan di wisma. Sementara korban diketahui bernama Ayu Indraswari 34 tahun, warga Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta.***