Pegawai BUMN Terpapar Radikalisme, Seleksi Akan Diperketat

EDITOR.ID, Jakarta,- Sungguh miris sekali. Virus paham radikalisme kini sudah menjangkiti sebagian besar pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Terkini dalam operasi penangkapan sejumlah terduga teroris di Banten, Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri juga mengamankan seorang pegawai PT Krakatau Steel dengan jabatan sebagai supervisor di BUMN tersebut.

Polisi menangkap sejumlah terduga teroris di Banten usai ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan. Salah satu yang diamankan adalah pegawai Krakatau Steel.

“Berdasarkan informasi yang kami peroleh, yang bersangkutan adalah karyawan level staf setingkat supervisor di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk dan bukan merupakan petinggi atau level manajemen di PT Krakatau Steel (Persero) Tbk,” kata Corporate Secretary PT Krakatau Steel Pria Utama dalam keterangan tertulis, Jumat (15/11/2019).

Corsec PT KS menyebutkan bahwa manajemen perusahaan pelat merah tersebut mendukung langkah aparat untuk melakukan pemeriksaan. Menurutnya, Krakatau Steel selaku BUMN sangat mendukung pemberantasan terorisme.

“Manajemen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mendukung langkah-langkah yang dilakukan oleh aparatur hukum dalam rangka memerangi terorisme di Indonesia,” ujarnya.

Pihak Krakatau Steel, menurutnya, menghormati penangkapan terhadap karyawan tersebut. Pria menyatakan perusahaannya menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada polisi.

“Atas berita penangkapan tersebut, segenap Manajemen PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tetap menghormati dan menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku,” ucapnya.

Pasca-ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan, Rabu (13/11/2019), Densus 88 telah menangkap beberapa terduga teroris di sejumlah lokasi. Di antaranya adalah di Bekasi, Riau, Banten, hingga Jateng.

Di Banten, Tim Densus 88/Antiteror menangkap 4 terduga teroris. Polisi tengah mendalami dugaan keterkaitan 4 terduga teroris dengan teror di wilayah Indonesia. Termasuk dugaan keterlibatan pegawai dari salah satu Badan Usaha Milik Negara.

Sementara itu Direktur Utama Kratakau Steel Silmy Karim, mengatakan, perusahaannya bakal meningkatkan kewaspadaan dan melakukan tindakan pencegahan agar karyawannya tak ada yang terpapar radikalisme.

Krakatau Steel juga akan memantau aktivitas dan perilaku karyawan di tempat kerja lantaran terorisme merupakan masalah nasional bahkan internasional.

“Di luar tempat kerja itu menjadi urusan aparat penegak hukum. Mengenai pencegahan dan pemberantasan terorisme sudah ada lembaga yang menangani hal tersebut. Kami mendorong dan mendukung sepenuhnya atas pencegahan dan pemberantasan terorisme,” tegas Silmy di Jakarta, Jumat (15/11/2019).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: