EDITOR.ID, Indramayu – Pandemi Fatigue, masih sangat asing di telinga masyarakat. Pandemi ini sesungguhnya salah satu pemicu semakin melonjaknya angka pasien covid-19 di semua daerah, termasuk Kabupaten Indramayu. Sejak wabah berlansung, di Indonesia bulan Maret, tidak ada perkembangan menggembirakan bahkan angkanya terus melonjak. Kondisi ini yang kemudian memicu munculnya wabah baru bernama Fatigue.
Fatigue adalah istilah yang merujuk pada masyarakat yang telah kelelahan dan bosan menghadapi pandemi cavid-19. Pendemi Fatigue ini bisa memicu penambahan kasus virus Corona karena masyarakat menjadi kurang waspada. “Kita perlu mewaspadai pandemi fatigue. Meski ini dianggap gejala normal pada saat terjadi wabah, tetapi justru menyimpan potensi bahaya,” tutur Juru Bicara Satgas Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Kabupaten Indramayu, Deden Bonni Koswara, Sabtu (28/11).
Indikator munculnya pandemi Fatigue saat ini, kata Deden, terlihat dari kondisi riil masyarakat sekarang. Ada fenomena dimana masyarakat cenderung abai dengan protokol kesehatan. Sikap ini dipicu oleh ketidakpastian kapan pandemi covid-19 berakhir. Sebaliknya, belakangan ini, angka pasien positif corona justru cenderung melonjak. Dari situ diperkirakan, wabah telah begitu meluas, sebab dilihat dari pasien, itu terjadi dimana saja, menjangkit berbagai jenis usia warga. “Karena itu masyarakat mulai putus asa. Akhirnya mereka melakukan perlawanan dengan cara tidak peduli lagi dengan wabah, protokol kesehatan menjadi abai,” tutur Deden.
Menghadapi fenomena pandemi Fatigue, Deden meminta pemerintah melalui satgas, jangan kendor. Justru sekarang harus lebih gencar lagi dalam mengingatkan warga agar tidak lengah. “Makanya satgas, melalui seluruh instansi pemerintah, kepolisian, TNI sampai dinas-dinas wajib terus mengkampanyekan soal bahaya wabah. Kita harus terus dorong semangat masyarakat untuk tetap menjalankan prtokol kesehatan,” tutur dia.(Hendra Sumiarsa)
