JAKARTA- Kementerian Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara dengan Konferensi Waligereja Indonesia di Kantor KWI, Cikini, Jakarta, Selasa (24/1/2023)
Menteri ATR/Kepala BPN Hadi Tjahjanto mengatakan bahwa penandatanganan tersebut memiliki tiga tugas yang harus dilaksanakan secara bersama-sama.
“Pertama adalah pendaftaran tanah aset milik KWI, melakukan asistensi terkait dengan permasalahan pertanahan aset milik KWI, ketiga adalah memberikan edukasi dan sosialisasi mulai dari persiapan dan pelaksanaan pendaftaran tanah aset KWI,” ujarnya saat acara pemdantanganan nota kesapahaman di Kantor KWI, Jakarta.
Dia mengatakan pelaksanaan nota kesepahaman ini adalah bagian dari komitmen Kementerian ATR/BPN untuk menyelesaikan permasalahan pertanahan tempat ibadah
“Sehingga jika di daftarkan tidak ada lagi permasalahan di kemudian hari, dan kita juga memberikan bantuan apabila ada permaslahan yang ada terkait dengan tempat ibadah,” ucapnya
Kementerian ATR/BPN pun juga sudah melaksanakan nota kesepahaman ini dengan beberapa organisasi diantaranya adalah Persekutuan Gereja Indonesia, Gereja Masehi Advendt Hari Ketujuh di Indonesia, PBNU, PP Muhammadiyah
Disisi lain dia mengatakan pihaknya tetap berkomitmen dengan tegas yakni mensertifikatkan tempat ibadah.
“Kementerian ATR/BPN tidak ingin Bapak Presiden Jokowi tidak bersedih. Karena banyaknya masyarakat yang tidak bisa beribadah dengan tenang dan khusuk,” ungkap Hadi
Oleh sebab itu, kata dia sebagai Menteri ATR/BPN memiliki kewajiban untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan ini dengan mensertifikatkan seluruh tempat ibadah.
“Salah satunya termasuk tempat ibadah umat beragama Katolik. Dan semua kita laksanakan tanpa terkecuali, tanpa diskriminasi,” tambah dia
Hadi Tjahjanto sangat kecewa ketika melihat kemarin saat perayaan natalan mau beribadah dilarang. Itu adalah bagian dari kesedihan Bapak Presiden.
Dimana nantinya Kementerian ATR/BPN akan menyelesaikan permasalahan pertanahan ataupun aset tempat ibadah, lanjut Hadi Tjahjanto menyakini sudah tidak ada lagi beribadah yang mengalami kesulitan.
“Bapak Presiden pun menyakinkan kepada saya apa yang dikerjakan sudah terobatin kesakitannya,” pungkasnya