Menjaga Spirit Sumpah Pemuda

Oleh : Gaguk

Penulis adalah Ketua Dewan Pendiri INDONESIA BEKERJA / INAKER

Gaguk Inaker Menjaga Spirit Sumpah Pemuda
Gaguk Inaker Menjaga Spirit Sumpah Pemuda

Peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi 92 tahun yang lalu, tepatnya 28 Oktober 1928 di kota Surakarta Hadiningrat Jawa Tengah , merupakan sebuah peristiwa penting yang sangat bersejarah.

Saat itu, para pemuda dari seluruh penjuru Nusantara menyisihkan berbagai perbedaan di antara mereka, baik suku, agama, maupun bahasa daerah, untuk bersumpah menjadi Indonesia yang satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Para Pemuda pada saat itu dengan penuh semangat heroik untuk menyatukan Indonesia. Mereka berjuang mewujudkan dalam nafas luhur disetiap detik, menit, jam bulan dan tahun demi waktu NYA menuju kemerdekaan sebuah Bangsa.

Sehingga didalam melihat, mendengar, metode menggerakkan dan sekaligus menangkap segala hal dan tak kalah penting bagaimana jua menyelesaikan tugas luhur itu dengan tuntas tas demi cita cita disamping kemampuan penalaran, kecerdasan keberanian intelektual personality, komunitas baik berjenis laki perempuan berkumpul dalam integritas wangsa NYA ,

Mengutip pernyataan menarik dari Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutannya pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92 secara virtual sebagaimana diunggah oleh kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu, 28 Oktober 2020. Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa semangat Sumpah Pemuda yang terjadi 92 tahun silam, harus tetap ada pada saat ini untuk menghadapi dunia yang berubah dengan cepat dan penuh dengan persaingan.

Adanya tersedia di hamparan permadani alam Rahmat NYA jua, berbahan material sembilan metalurgi, tetap berdaya upaya di dalam data dana, strategi management maka mampu mewujudkan secara maksimal bersatunya kata dengan perbuatan.

Dan para pemuda pula berhasil dan harus terus menerus terevaluasi didalam wadah dan semangat bertanah air satu, berbangsa satu, berbahasa satu yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam arus besar globalisasi yang sering terjadi adalah persaingan yang sengit antarnegara dan juga antarindividu. Tidak jarang kompetisi itu berujung pada upaya saling mengalahkan dan saling menghancurkan yang kemudian menjadi energi negatif yang merugikan.

Sumpah Pemuda justru membawa energi positif yang menyatukan. Persaingan dan perbedaan tidak harus membuat kita melupakan adanya masalah-masalah bersama, kepentingan-kepentingan bersama, maupun tujuan-tujuan bersama. Yang semuanya bisa kita selesaikan dengan cara bersatu dan bekerja sama,”

Bersatu dan bekerja sama adalah kunci untuk mencapai Indonesia Maju. Untuk itu, upaya-upaya untuk menjaga persatuan harus terus dilakukan. Menjadi Indonesia tidak cukup hanya dengan menjadi bagian dari wilayah Indonesia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: