Mbak Mega dan Mbak Yeni Bertemu, Bahas Hal Serius, Apa Itu?

Pertemuan antara mantan Presiden RI ke-5 dengan tokoh Nahdlatul Ulama itu pun menimbulkan banyak spekulasi dan rasa penasaran. Konon menyangkut kebersamaan antara PDIP dan NU. Selain itu ada kaitannya dengan tokoh yang akan dicapreskan PDIP? benarkah?

Instagram/@yennywahid
Puteri Presiden RI ke-4, Yenny Wahid bertemu dengan Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri di kediamannya, Jumat (27/1/2022)

Oleh Yul Adriansyah
Penulis Adalah Pemimpin Redaksi EDITOR.ID

Jakarta, EDITOR.ID,- Ketua Umum Partai Demokrasi Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputriputri mendadak memanggil putri Presiden Republik Indonesia (RI) ke-4 almarhum Abdurrahman Wahid (Gusdur), Zanuba Arifah Hafsoh yang akrab disapa Yenny Wahid. Ada apa gerangan?

Pertemuan antara mantan Presiden RI ke-5 dengan tokoh Nahdlatul Ulama itu pun menimbulkan banyak spekulasi dan rasa penasaran. Konon menyangkut kebersamaan antara PDIP dan NU. Selain itu ada kaitannya dengan tokoh yang akan dicapreskan PDIP? benarkah?

Mungkinkah ada kaitannya dengan diplomasi politik menjelang Pilpres 2024?

Sinyal PDIP Mengarah Kepada NU

Megawati Soekarnoputri pernah mengatakan, apabila partainya dengan Nahdatul Ulama (NU) selalu berjalan beriringan maka segala ancaman bangsa bisa diatasi.

Hal itu pernah Megawati sampaikan ketika memberikan sambutan secara virtual pada peringatan harlah ke-96 NU pada Sabtu (12/2/2022) lalu.

Dengan demikian sejak Februari 2022, sebenarnya sudah ada sinyal dari Megawati.

Menurutnya sudah menjadi aspirasi dari masyarakat kepada pasangan RI1-RI2 pada perhelatan Pilpres 2024 nanti yang bakal diusung oleh PDIP yaitu PDIP – NU.

Sinyal PDIP berpasangan dengan NU menurut Megawati secara tegas mengungkapkan, apabila partainya dengan NU selalu berjalan beriringan maka segala ancaman bangsa bisa diatasi.

“Saya sangat yakin jika PDI Perjuangan dapat terus berjalan beriringan dengan NU, maka segala ancaman kebangsaan kita pasti bisa diatasi. Hal tersebut tentunya juga dapat menciptakan hal-hal baik yang luar biasa pada saat ini dan di masa yang akan datang,” katanya.

Megawati berharap NU dapat terus menyebarkan ahlus sunnah waljamaah, Islam yang rahmatan lil alamin serta meneguhkan komitmen kebangsaan.

Dan Megawati teringat cerita bapaknya, pada waktu itu Bunga Karno dengan NU, “Saya teringat dan saya yakin, sejarah juga mengingat kedekatan Bung Karno dengan Kyai Haji Hasyim Asy’ari dan Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah. Serta juga dengan banyak para kyai, pendiri, serta penggerak NU lainnya,” sambung Megawati.

“Dan saya tidak akan pernah lupa, selalu ingat Bung Karno diberi gelar oleh NU yaitu Walliyul Amri Addharuri Bi As Syaukah,” lanjut Megawati.

Megawati kemudian mengingat-ingat cerita bapaknya pada waktu itu, “Gelar tersebut, merupakan bentuk dukungan besar warga Nahdliyin pada kepemimpinan Bung Karno yang disahkan dalam Muktamar NU di Surabaya pada tahun 1954 dulu,” terang Megawati.

“Kedekatan Bung Karno dengan kyai dan warga Nahdliyin itu akan saya teruskan dalam tindakan dan telah saya amanatkan kepada seluruh kaum nasionalis, juga para kader dan simpatisan PDI-P,” tambah Megawati.

Yenny Wahid dengan Megawati Soekarnoputri

Seperti khalayak ramai sudah mengetahui bahwa setelah nama Yenny Wahid disebut-sebut oleh politisi Partai Nasdem Effendy Choirie, bahwa Yenny Wahid akan diusulkan sebagai kandidat calon wakil presiden pendamping Anies Baswedan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: