Lawan Covid, Gubernur Khofifah Turun ke Ponpes Banyuwangi

“Kepada seluruhnya yang bertugas di dapur umum pastikan semuanya memenuhi standar gizi, kalori dan kesehatan, tadi saya koordinasi dengan pengasuh Ponpes Darussalam terkait keberadaan para santri, mereka setiap pagi bisa melaksanak an aktivitas seperti senam itu bagus sekali untuk psikologi dan imun para santri yang terkena covid 19,” tambahnya.

“Saya selaku Gubernur Jawa Timur mengucapkan terima kasih kepada personil TNI yang peduli terhadap nasib para pesantren di Ponpes Darussalam Blokagung dengan melaksanakan pengamanan dan membantu para relawan lainnya dalam menyediakan logistik makanan dan membagikan nasi kotak kepada para santri,” ucapnya.

“Terimakasih juga kepada Dandim 0825 Banyuwangi yang telah mengerahkan personelnya untuk berjaga serta tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada Bekangdam V/Brawijaya telah mendirikan tenda dapur umum sehingga memberikan ruang gerak leluasa kepada relawan lainnya dalam menyediakan logistik makanan,” kata Gubernur.

Khofifah mengemukakan, pihaknya terus mendukung penanganan COVID-19 yang dilakukan Pemkab Banyuwangi. Komunikasi dan koordinasi penanganan akan terus dilakukan, mulai dari Kementerian Kesehatan, Pemprov Jatim, maupun daerah, termasuk dengan TNI/Polri.

“Semua ikhtiar yang dilakukan satgas Banyuwangi, kami dukung pula. Kami akan mengiringi langkah-langkah satgas Banyuwangi dalam mencari solusi terbaik dan tercepat dalam penanganan kasus ini. Pemprov ini supporting system saja, nanti tim dari pemprov akan terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Banyuwangi,” paparnya.

Sementara itu, Ketua Rumpun Tracing Satgas Jatim dr Kohar Hari Santoso mengatakan dalam penanganan COVID-19 intinya menekan laju penyebaran virus. Caranya, dengan isolasi yakni mereka yang di dalam tidak keluar, yang di luar tidak masuk ke dalam (area pondok).

Selain itu, upaya kedua dalam penanganan virus adalah peningkatan daya tahan tubuh, yakni dengan memperhatikan asupan gizi makanan yang dikonsumsi para santri, termasuk juga memantau aktivitas dan memastikan sanitasi yang digunakan higienis dan dalam keadaan baik.

“Alhamdulillah upaya-upaya tersebut saat ini sudah berlangsung. Posko kesehatan yang berisi tim kesehatan dari pemprov dan pemkab juga sudah ada di lokasi untuk memantau kesehatan para santri,” tuturnya.

Dokter Kohar juga menekankan pentingnya menjaga jarak fisik untuk memutus mata rantai penularan virus corona. Pemisahan santri yang positif dan yang masih sehat menjadi salah satu cara yang wajib dilakukan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: