Ko Andrei Angouw Walikota Konghucu Pertama

EDITOR.ID, Jakarta,- Sosok Ko Andrei Angouw mendadak menjadi perbincangan hangat publik ditengah tahapan akhir Pilkada 2020. Pasalnya, pria yang memiliki kekayaan nyaris Rp 200 miliar ini terpilih akan menjadi orang nomor satu di Kota Manado yang berasal dari agama Khonghucu.

Ia bersama Richard Sualang unggul dalam Pilkada Kota Manado 2020. Jika hasil hitung cepat itu sama dengan perhitungan suara Komisi Pemilihan Umum (KPU), Andrei berpeluang mencatatkan sejarah menjadi kepala daerah pertama di Indonesia yang beragama Konghucu.

Sejak agama Konghucu resmi diakui sebagai agama di era Presiden Abdurrahman Wahid, belum ada satupun kepala daerah beragama Konghucu.

Agama Konghucu seperti diketahui sudah berada di Nusantara selama ratusan tahun, namun negara baru mengakui agama Konghucu pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur pada 2000.

Kala itu, Gus Dur juga membebaskan pemeluk agama Konghucu menjalankan ibadah agamanya secara terbuka dan merayakan hari keagamaan mereka.

Gus Dur saat itu mencabut Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967. Inpres ini diterbitkan di era Orde Baru yang isinya melarang semua jenis tradisi Tionghoa, termasuk agama Konghucu dilaksanakan secara terbuka.

Sebagai gantinya, Gus Dur menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000. Kepres itu mencabut Inpres 14/1967.

Andrei juga diketahui merupakan salah satu calon kepala daerah terkaya. Berdasarkan analisis Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), Andrei menempati posisi kelima daftar calon kepala daerah terkaya.

Tercatat, ia memiliki harta kekayaan berjumlah Rp273.575.845.946. Jumlah harta Andrei bahkan lebih besar dari calon gubernur Sulut, Olly Dondokambey yang hanya memiliki Rp179.156.295.217.

Andrei berpeluang besar menang Pilkada Manado. Berdasarkan hasil hitung cepat Lembaga Survei Indonesia (LSI) Andrei yang berpasangan dengan Richard unggul dari tiga rivalnya dengan perolehan suara 36,41 persen.

Andrei-Richard mengungguli pasangan Julyeta Runtuwene-Harley Mangindaan di posisi kedua dengan suara 27,66 persen, disusul Mor Dominus Bastiaan-Hanny Pajouw dengan 22,64 persen, lalu Sonya Selviana-Syarifudin Syafa di posisi buncit dengan 13,29 persen.

Alim Sugiantoro, tokoh Konghucu dari Klenteng Kwan sing Bio Tuban, Jawa Timur memberikan apresiasi sangat luar biasa ketika mengetahui umat Khonghucu berhasil menduduki menjadi pemimpin atau orang nomor satu di Manado Sulawesi Utara.

“Kami apresiasi sekali atas keberhasilan Andrei Angouw dalam Pilkada Manado. Tentu saya bangga dengan kondusifitas di Manado yang dewasa berpolitik dan menghormati keberagaman. Bahwa yang berkualitas lah yang menjadi pilihan sebagai pemimpin,” ungkap Alim Sugiantoro dalam kesempatan berbincang di Solo, Sabtu (12/12/2020).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: