Yogyakarta, EDITOR.ID,- Motif pembunuhan mutilasi yang menggegerkan warga Pakem, Kabupaten Sleman, pada Minggu (19/3/2023) lalu, akhirnya terungkap. Latar belakang Heru Prastiyo (23) sadis membunuh kekasihnya berinisal AI (34) karena terjerat pinjaman online Rp 8 juta.
Korban berpacaran dengan Heru si pelaku setelah berkenalan melalui media sosial Facebook.
Namun setelah itu Heru Prastiyo tega menghabisi AI dengan memutilasinya jadi 65 bagian. Pembunuhan biadab ini dilakukan Heru hanya karena ingin melunasi utangnya di tiga aplikasi Pinjol.
Karena gelap mata, Heru Prastiyo tega membunuh secara sadis korban yang merupakan warga kampung Ngadisuryan, Kemantren Kraton, Yogyakarta. Heru Prastiyo menghabisi pacarnya “mama muda” di sebuah penginapan di Pakem, Kabupaten Sleman, pada Minggu (19/3/2023) lalu.
Direskrimum Polda DIY, Kombes Pol Nuredy Irwansyah Putra menjelaskan, dalam pemeriksaan pelaku mengaku melakukan pembunuhan kepada korban untuk menguasai harta milik korban.
“Dikarenakan tersangka terlilit utang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp 8 juta,” ujar Nuredy Irwansyah Putra, Rabu (22/3/2023).
Nuredy menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap pelaku, terungkap motif Heru Prastiyo nekat memutilasi tubuh mama muda.
Rupanya pelaku lantaran ingin menyembunyikan jejak pembunuhan yang sudah dilakukannya. Tersangka berencana membuang potongan tubuh korbannya ke septic tank atau ke toilet penginapan.
“Sedangkan tulang akan dibawa menggunakan ransel yang sudah dipersiapkan, ransel juga kami temukan di TKP untuk dibuang,” jelasnya.
Setelah melakukan pembunuhan, tersangka juga sempat mampir ke sebuah warmindo dan memikirkan pekerjaannya.
“Namun dikarenakan pekerjaan yang dilakukan oleh tersangka ini membutuhkan waktu yang lama.”
“Dan pada saat yang bersangkutan makan dan minum di warmindo sekitar pukul 20.00 WIB, tersangka berubah pikiran untuk meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke wisma dan kemudian melarikan diri,” jelasnya.
Dari hasil pemeriksaan, harta benda korban yang dikuasai pelaku di antaranya sepeda motor Honda Scoppy warna putih dan satu buah jenis handphone dijual Rp 600 ribu.
“Uang didompet pelaku ada Rp 300 ribu, sepeda motor belum sempat dijual,” tegasnya.
Heru Pacaran dengan AI Setelah Berkenalan Melalui Facebook
Kapolresta Kombes Nuredy mengungkap, tersangka merupakan teman kencan dari korban sendiri. Keduanya sudah kenal selama kurang lebih sejak empat bulan lalu.
Heru Prastiyo awalnya berkenalan dengan AI melalui media sosial Facebook. “Itu dimulai dari perkenalan lewat Facebook di November 2022 lalu,” ujar Nuredy, dikutip dari Tribun Jogja.