Ini yang Dibahas Dalam KTT Cina-Amerika Serikat

USA China (De Paul University/iStock)

Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping gelar pertemuan virtual dan menyepakati untuk kemungkinan lalukan pembicaraan pengendalian senjata.

Hal itu diungkapkan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan pada Selasa (16/11), sebagaimana dilansir Reuters

Sullivan menambahkan, Biden dan Xi sepakat untuk mulai melanjutkan diskusi tentang stabilitas strategis, mengacu pada kekhawatiran AS tentang penumpukan nuklir dan rudal Cina.

Namun Sullivan tidak menjelaskan secara gamblang apa bentuk diskusi tentang stabilitas strategis yang dimaksud.

“Itu tidak sama dengan dialog stabilitas strategis formal dengan Rusia. Itu jauh lebih matang, sejarahnya lebih dalam, ada sedikit kedewasaan untuk itu dalam hubungan AS-Cina, tetapi kedua pemimpin memang membahas masalah ini dan sekarang adalah kewajiban kita untuk memikirkan cara paling produktif untuk meneruskannya,” ungkap Sullivan.

Sejauh ini Washington telah mendesak Cina untuk bergabung dengannya dan Rusia dalam perjanjian kontrol senjata baru.

Beijing merespon jika gudang senjata dari dua negara itu lebih besar dari miliknya.

Tapi kali ini Negeri Tirai Bambu siap untuk melakukan dialog bilateral tentang keamanan strategis atas dasar kesetaraan dan saling menghormati.

Meski pembicaraan Xi dan Biden berlangsung sekitar 3,5 jam, kedua pemimpin tampaknya tidak banyak mempersempit perbedaan yang telah menimbulkan kekhawatiran akan konflik akhirnya antara kedua negara adidaya.

Amerika Serikat telah memperkirakan jika pertemuan itu membahas stabilitas, termasuk apa yang dilihat Washington sebagai agresifitas Cina terhadap Taiwan.

Sullivan mengatakan Xi dan Biden membahas berbagai masalah ekonomi global, termasuk kerjasama Amerika Serikat dan Cina untuk memastikan pasokan energi dunia hingga pemulihan ekonomi global.

Dalam pertemuan itu Biden menekan Xi tentang hak asasi manusia. Namun Xi memperingatkan bahwa Cina akan menanggapi provokasi terhadap Taiwan.

Media pemerintah Cina mengatakan kedua belah pihak akan mengurangi pembatasan akses bagi wartawan dari negara masing-masing.

Surat kabar China Daily mengatakan telah mencapai konsensus tentang visa jurnalis pertemuan virtual.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: