Ini Strategi Jokowi Tanam Paham Pancasila ke Anak Milenial

EDITOR.ID, Jakarta,- Presiden Joko Widodo meminta jajaran pemerintahan, kementrian dan lembaga negara untuk bahu membahu bekerja keras menanamkan ideologi dan paham Pancasila ke anak-anak muda. Hal ini perlu dilakukan sebelum mereka terpapar paham lain yang membahayakan negara.

Presiden Jokowi saat menjadi “dosen” bagi para pimpinan lembaga pemerintahan dan negara dalam “Presidential Lecture” tentang internalisasi dan pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 3 Desember 2019. (Sumber Foto : Media dan Pers Sekretariat Presiden)

Caranya? Presiden Joko Widodo punya gagasan besar soal bagaimana membumikan Pancasila agar paham ini mudah diterima akal rasional anak-anak muda. Jokowi meminta semua jajaran pemerintahan mulai saat ini mengobarkan jiwa dan ideologi Pancasila melalui semua sarana media sosial.

Gagasan besar ini dijelaskan Jokowi saat menjadi “dosen” bagi para pimpinan lembaga pemerintahan dan negara dalam “Presidential Lecture” tentang internalisasi dan pembumian Pancasila di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 3 Desember 2019.

Dalam arahannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya kepemimpinan di setiap kementerian, lembaga, hingga negara untuk memegang teguh ideologi Pancasila.

“Tidak mungkin negara sebesar Indonesia ini bisa kokoh bersatu seperti ini kalau ideologinya berbeda-beda, mau ke mana kita?” kata Presiden.

Namun yang lebih penting saat ini, menurut Kepala Negara, adalah membumikan dan menanamkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri, terutama kepada anak-anak muda. Menurutnya, dari seluruh penduduk Indonesia saat ini, 48 persennya atau 129 juta merupakan generasi muda.

Menhan Prabowo Subianto Menyimak Paparan Presiden Jokowi Saat Menjadi Lecture bagi para pejabat pemerintahan (Foto: Staf Media dan Pers Sekretariat Negara)

“Nilai-nilai ini ditransfer ke siapa? Kita melihat struktur demografi kita ke siapa? Anak-anak muda kita, yang mau kita kejar ini. Karena ke depan 129 juta anak-anak muda, itu hampir 48 persen, kalau tidak mengerti masalah ideologi, enggak ngerti masalah Pancasila berbahaya negara ini,” paparnya.

Presiden menjelaskan, agar Pancasila itu bisa diterima dengan mudah oleh anak-anak muda, maka jajarannya harus memahami karakteristik anak-anak muda sekarang. Mulai dari medium komunikasi yang digunakan, tokoh yang mereka ikuti, hingga hal yang menjadi kesukaan anak-anak muda.

“Hati-hati di sini, ini zaman sudah berubah, hati-hati. Oleh sebab itu, BPIP juga harus melihat secara detail ini agar penyebarannya lebih cepat lagi, lebih kuat lagi,” ungkapnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: