Memenangkan gim pertama dengan mudah pada kedudukan 21-11, Jorji menjadi lebih ragu mengambil keputusan pada gim kedua sehingga terus tertinggal dari pebulu tangkis yang tak pernah dia kalahkan dalam pertemuan-pertemuannya sebelum itu.
Namun menjelang interval gim kedua, Jorji menunjukkan mental bertanding yang hebat ketika Se-young memimpin 9-10.
Reli panjang disertai rangkaian smash dari Se-young tak membuat Jorji menyerah.
Smash terakhir Se-yong memang mengakhiri reli itu, tapi Jorgi dengan heroik masih bisa menangkis smash itu. Sayang, tak berhasil melewati net.
Jorji tak bisa lagi menyusul Se-yong hingga menyerah 13-21.
Se-young sepertinya bakal memenangkan gim ketiga dengan mudah karena dia melesat sampai kedudukan 3-10, dan kemudian 7-14 ketika reli sengit disertai adu pertahanan dan duel permainan net, diakhiri dengan lob melewati garis permainan yang dibuat Jorji.
Tapi Jorji tak menyerah. Dia berusaha bangkit, walau Se-young sudah memegang match point 14-20.
Jorji mendapatkan dua poin setelah dua kali smash mendarat sempurna di sebelah kanan dan kiri Se-yong, sehingga menambah dua poin untuk mengubah kedudukan 16-20. Namun, dia akhirnya menyerah 16-21.
Pesan bagus
Seperti Carolina Marin dan He Jingbiao, Jorji melangkah ke semifinal setelah melewati empat pertandingan, atau satu pertandingan lebih banyak ketimbang An Se-young yang tak melalui babak 16 besar karena mendapatkan bye.
Jorji pasti lebih kelelahan dari pada Se-young tapi dia sudah menunjukkan apa itu perjuangan keras dan mental bertanding yang hebat.
Jika saja bukan Se-yong yang dihadapinya dalam semifinal itu, pebulu tangkis putri terbaik Indonesia itu mungkin berpeluang besar tampil dalam partai puncak.
Tetapi sebuah medali perunggu untuk Jorji tak mengurangi sedikit pun kualitas pemain ini, baik teknik, keterampilan maupun mental.
Keberhasilan Jorji bahkan sangat membesarkan hati ketika saat bersamaan untuk pertama kali dalam sejarah Olimpiade, Indonesia diungguli Thailand dalam cabang bulu tangkis.
China Masih Pimpin Puncak Perolehan Medali
Berdasarkan situs resmi Olimpiade 2024 Paris pada Sabtu (04/8) per pukul 22.00 WIB, China masih berada di urutan teratas dengan torehan 18 emas, 14 perak, dan 9 perunggu. Negeri Tirai Bambu tersebut total telah meraih 41 medali dengan tambahan emas dari Fan Zhendong (tenis meja) dan Liu Yang (senam artistik).
Amerika Serikat membuntuti di urutan kedua dengan 14 emas, 25 perak, dan 23 perunggu, disusul tuan rumah Prancis dengan 12 emas, 14 perak, dan 16 perunggu. Australia berada di peringkat empat dengan 12 emas, 8 perak, dan 7 perunggu.