Heboh! Ade Armando Diangkat Jadi Komisaris PLN Power, Dia Ahli Komunikasi dan Media

"Yang paling utama adalah mengawasi agar kerja pengurus PLN NP ini akuntabel, transparan, tidak korup, dan tidak menyalahgunakan kekuasaan,” kata Ade.

Publik dikejutkan dengan kabar politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, resmi ditunjuk sebagai Komisaris PT PLN Nusantara Power (PLN NP),

Jakarta, EDITOR.ID,- Publik dikejutkan dengan kabar politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ade Armando, resmi ditunjuk sebagai Komisaris PT PLN Nusantara Power (PLN NP), anak perusahaan PT PLN (Persero) yang bergerak di sektor pembangkitan tenaga listrik. Ade Armando selama ini dikenal sebagai dosen ilmu Komunikasi dan background wartawan. Kemungkinan sangat tepat memimpin dan menangani soal pembangkit tenaga listrik.

Ade Armando sendiri mengaku juga terkejut dan baru menerima kabar resmi penunjukan itu pada Rabu, 2 Juli 2025, dan telah menjalani serah terima jabatan pada keesokan paginya.

Ade Mengaku Akan Berkontribusi Dalam Komunikasi PLN

Ade menyebut penunjukan dirinya berkaitan dengan latar belakang akademis di bidang komunikasi. Ia mengaku akan fokus memberikan masukan pada strategi komunikasi perusahaan agar kinerja PLN NP lebih dikenal luas masyarakat.

“Prestasi-prestasi yang mengesankan dari PLN NP ini harus sampai kepada publik,” ujarnya.

Ia juga menekankan komitmennya menjaga transparansi dan akuntabilitas perusahaan.

Ade menilai PLN NP perusahaan yang bersih dan berintegritas, sehingga ia bersedia mengemban jabatan tersebut.

“Yang paling utama adalah mengawasi agar kerja pengurus PLN NP ini akuntabel, transparan, tidak korup, dan tidak menyalahgunakan kekuasaan,” kata Ade.

Penunjukan Ade Armando sebagai Komisaris PLN NP pun menjadi sorotan publik, terutama karena latar belakangnya yang cukup panjang di bidang akademik, terutama ilmu komunikasi, media, serta keterlibatannya dalam dunia politik.

Profil Ade Armando, Sosok Jurnalis dan Dosen

Ade Armando merupakan sosok yang dikenal luas sebagai aktivis yang berlatar belakang wartawan atau praktisi media. Ade juga dikenal pengalaman menjadi dosen. Dan belakangan ini ia terlibat dalam politik praktis sebagai kader PSI. Ade Armando menjadi dosen tetap di Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia (UI), tempat ia mulai mengajar sejak dekade 1990-an.

Latar belakang pendidikannya mencakup gelar Magister Ilmu Komunikasi dari Universitas Indonesia dan gelar Master of Science dalam population studies dari Florida State University, Amerika Serikat. Ia menyelesaikan pendidikan doktoralnya di UI pada 2006.

Karier Ade di dunia jurnalistik dimulai sejak era 1980-an. Ia tercatat pernah menjadi anggota redaksi Jurnal Prisma, redaktur di Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), serta redaktur harian Republika.

Ade Armando juga pernah menjabat sebagai Manajer Riset Media di perusahaan riset pemasaran Taylor Nelson Sofres dan Direktur Media Watch & Consumer Center.

Di bidang akademik, Ade pernah menjabat sebagai Ketua Program Studi S-1 Ilmu Komunikasi FISIP UI periode 2001–2003.

Selain itu, ia juga pernah menjadi Direktur Pengembangan Program Pelatihan Jurnalistik Televisi-Internews dan Ketua Program S1 Ilmu Komunikasi FISIP UI. Tak hanya di dunia akademik dan media, Ade juga aktif membentuk dan mengembangkan berbagai LSM.

Ia turut mendirikan sejumlah organisasi seperti Media Watch and Consumer Center di The Habibie Center, Lembaga Media Ramah Keluarga (MARKA), serta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO).

Selain itu, ia juga aktif dalam penyusunan berbagai kebijakan publik, termasuk menjadi anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) periode 2004–2007 dan anggota tim asistensi penyusunan RUU Penyiaran serta RUU Pornografi.

Terakhir, ia menggagas Civil Society Watch (CSW), sebuah inisiatif yang bertujuan mengawasi peran LSM dan ormas dalam menjaga demokrasi, meski gagasan ini sempat menuai kontroversi di media sosial.

Aktif Sebagai Politisi dan Bergabung di PSI

Pada 11 April 2022, Ade mencuri perhatian publik karena menjadi korban pengeroyokan saat demonstrasi di depan Gedung DPR. Setahun setelah peristiwa pengeroyokan itu, Ade resmi bergabung sebagai kader PSI. Ia dilantik sebagai kader partai berlogo tangan mengenggam bunga mawar itu pada 11 April 2023.

Di PSI, ia aktif sebagai juru bicara partai dan kerap tampil dalam berbagai diskusi publik serta forum media.

Ia juga mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta II pada Pemilu 2024, meski tidak lolos ke parlemen.

Sebagai politisi, Ade Armando dikenal sebagai figur yang vokal di media sosial. Komentar-komentarnya yang tajam dan kontroversial sering kali mengundang reaksi dari berbagai kalangan.

Namun, tak sedikit pula yang menilai pandangannya sebagai bentuk kebebasan berpendapat dalam demokrasi.

Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan

Ade Armando lahir di Jakarta pada 24 September 1961. Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Mayor Jus Gani, seorang diplomat yang pernah menjadi atase KBRI di Maroko dan Filipina, dan Juniar Gani.

Masa kecilnya dihabiskan di Bogor, dengan menempuh pendidikan di SD Banjarsari I, SMP Negeri 2 Bogor, dan SMA Negeri 2 Bogor.

Setelah lulus SMA, Ade melanjutkan pendidikan ke FISIP UI. Awalnya diarahkan sang ayah untuk menekuni karier diplomasi, namun ketertarikannya yang besar terhadap media dan komunikasi membawanya beralih ke jurusan Ilmu Komunikasi.

Komisaris PLN Nusantara Power

PLN Nusantara Power merupakan anak usaha strategis PLN yang bertugas menyediakan dan mengelola pembangkit listrik, termasuk pengembangan energi baru dan terbarukan.

Penunjukan Ade Armando sebagai komisaris menjadi bagian dari upaya penyegaran jajaran dewan komisaris perusahaan.

Berikut ini adalah struktur terbaru direksi dan dewan komisaris PT PLN NP:

Direksi:

Direktur Utama: Ruly Firmansyah

Direktur Operasi Pembangkit Batubara: M. Irwansyah Putra

Direktur Keuangan dan Manajemen: Teguh Widhi Harsono

Direktur Manajemen Human Capital dan Administrasi: TB Ari Wibawa Mukti

Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga: Dwi Hartono

Direktur Operasi Pembangkit Gas: Komang Parmita

Komisaris:

Komisaris Utama/Komisaris Independen: Edi Srimulyanti

Komisaris: Ade Armando

Komisaris: Suharyono

Komisaris: M. Pradana Indraputra

Komisaris: Adam Muhammad

Komisaris: Muhammad Syafi’i. (tim)

Leave a Reply