EDITOR.ID ? Surabaya, Tokoh muda Nahdlatul Ulama (NU) KH Zahrul Azhar Asumta menilai jika pandemi tak perlu menjadi alasan untuk menunda proses regenerasi kepemimpinan di tubuh Pengurus Besar NU (PBNU).
Apalagi PWNU Jawa Timur telah memutuskan untuk mengusulkan pelaksanaan Muktamar NU pada tahun 2021 ini. Bahkan usulan para syuriah dan tanfidziyah akan diperjuangkan agar bisa menjadi keputusan pada Konbes dan Munas Alim Ulama PBNU yang akan digelar 25 September mendatang.
Pria yang akrab disapa Gus Hans mengatakan, salah satu indikator sehatnya suatu organisasi adalah ketika terjadi peralihan generasi atau regenerasi organisasi dapat berjalan seperti kondisi sebelumnya, bahkan lebih.
Regenerasi dapat didefinisikan sebagai suatu perpindahan tongkat estafet dalam berorganisasi dari generasi yang lebih senior kepada generasi yang lebih junior. Regeneration dalam bahasa inggris yang artinya kelahiran kembali, pembaharuan jiwa. Regenerasi menjadi suatu kewajiban organisasi.
“Organisasi hidup karena kepedulian mereka terhadap regenerasi. NU itu gudangnya orang pintar dan tawaduk, mereka tidak akan menampakkan diri kalau tidak diberikan kesempatan. Maka saya yakin banyak sekali tokoh yang berkualitas jika diberi kesempatan,” terang Gus Hans
Gus Hans menambahkan, salah satu contoh kegagalan seorang pemimpin adalah ketika dia tidak bisa mencari penggantinya dan merasa tidak ada yang melebihi dia .
“NU dan banom-banom nya harus menjadi organisasi yang sehat agar tidak dilindas oleh zaman,” ungkap Gus Hans seraya berharap pandemi segera berakhir agar Muktamar NU bisa dilakukan secara langsung.
