Gempa Sumedang Dipicu Sesar Tampomas, Gunung Api Tidur yang Sulit Diketahui

Gempa Sumedang Diduga dari Sesar Tampomas yang Belum Dipetakan dan Gunung Api yang Tak Aktif Lagi

Untuk menentukan sesar (Tampomas) penyebab gempa tersebut menurut Atang memerlukan kajian dan penelitian lebih lanjut.

Jika dikaji berdasarkan lokasi dan kedalamannya, gempa ini dimungkinkan diakibatkan oleh sesar darat yaitu Sesar Baribis Segmen Tampomas yakin Atang.

Berdasarkan Pusgen (terjadi tahun 2017) sesar Tampomas ini memiliki mekanisme Sesar turun (normal fault), dengan panjang sesar sekitar 8 km, dan memiliki pergerakan relatif (slip rate) -+ 4.5 mm/tahun.

Atang kemudian melanjutkan prediksinya berdasarkan pengamatannya dari perilaku kecenderungan pada Sesar ini, hingga satu kesimpulan Atang berani mengatakan bahwa pergerakan sesar Tampomas itu dipengaruhi oleh keaktifan gunung Tampomas itu sendiri yang termasuk gunung berapi tipe C.

“Tampomas itu gunung tipe C, yakni gunung api yang tidak (atau mungkin jauh dari sekarang) memiliki catatan sejarah letusan. Tapi meski demikian, apapun itu. Kami sampaikan agar tetap waspada di Jam rawan, yaitu mulai jam 11 hingga malam hari,” pungkasnya.

Gunung Tampomas merupakan gunung tertinggi di Kabupaten Sumedang. Gunung Ini pernah dituding menjadi penyebab gempa dahsyat di Sumedang pada 1955.

Tampomas gunung tipe C, apa itu?

Dalam sebuah laporan AID De Preangerbode edisi Senin, 15 Agustus 1955, Gunung Tampomas merupakan gunung tertinggi di Kabupaten Sumedang, dituding menjadi penyebab gempa dahsyat di Sumedang pada Agustus 1955, sedikitnya 200 bangunan berupa rumah, masjid, kantor Desa, bangunan 38 rumah mengalami rusak total.

Gunung Tampomas ketika itu terjadi erupsi melemparkan sejumlah bebatuan besar diiringi gempa bumi.

Namun perkembang selanjutnya setelah peristiwa tersebut terjadi, hingga saat ini belum ada yang mengkonfirmasi peninjauan secara ilmiah baik pengkajian secara geologis gunung Tampomas tersebut.

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) oleh pengamat gunung berapi, Sofyan Primulyana mengungkapkan bahwa gunung Tampomas tidak termasuk kategori gunung api aktif dari 127 gunung berapi yang ada di Indonesia.

Hal tersebut yang membuat pihak PVMBG tidak melakukan aktivitas pemantauan. “PVMBG tidak melakukan pemantauan terhadap Gunung Tampomas karena tidak termasuk ke dalam kategori 127 gunung api aktif (di Indonesia),” jelas’ Sofyan.

Namun, perkembangan selanjutnya Sofyan tak memungkiri bahwa di sekitarnya Gunung Tampomas faktanya terdapat sumber air panas alami, sehingga dapat disimpulkan jutaan tahun sebelumnya Gunung Tampomas merupakan gunung api aktif. Hal tersebut berdasarkan pengamatannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: