Gempa Sumedang Dipicu Sesar Tampomas, Gunung Api Tidur yang Sulit Diketahui

Gempa Sumedang Diduga dari Sesar Tampomas yang Belum Dipetakan dan Gunung Api yang Tak Aktif Lagi

“Ke depannya khususnya untuk wilayah Sumedang perlu membangun rumah tahan gempa dan memiliki rujukan yang sesuai apabila terjadi gempa besar, sehingga rumah tahan gempa jadi solusi aman saat terjadi gempa,” harap Daryono.

Se​​​​​​lain itu, masyarakat khususnya yang bermukim di wilayah Kabupaten Sumedang diminta waspada terutama bagi yang bermukim di kawasan perbukitan di wilayah yang bertebing curam, alasannya karena gempa susulan signifikan dapat memicu longsoran dan reruntuhan batu.

“Masyarakat diminta tidak percaya berita bohong atau hoaks mengenai prediksi gempa yang lebih besar, pastikan informasi gempa berasal dari BMKG,” jelas Daryono mengingatkan.

September 2023 lalu oleh Kepala BPBD, gempa di Sumedang diprediksi bakal terjadi

Kepala BPBD Sumedang, Atang sebelumnya pada tanggal 1 September 2023 lalu merilis informasi yang telah ia peroleh informasinya dari hasil penelitian sementara terkait terjadi gempa dalam sepekan terakhir di Kabupaten Sumedang.

Atang pun sudah menghimbau kepada warga yang Sumedang agar tetap tenang namun waspada, dikabarkan hal tersebut oleh Atang pada Jum’at, 1 September 2023 lalu.

Himbauan tersebut diucapkan Atang, menurutnya, terdapat jam-jam rawan yang perlu diwaspadai, yakni mulai pukul 11.00 WIB hingga malam hari, namun Atang mengingatkan agar, “Masyarakat di wilayah Sumedang dan sekitarnya tidak perlu resah, namun jangan lengah dan tetap waspada terhadap kebencanaan,” himbau Atang ketika itu.

Kemudian Adang pun membeberkan terkait kebencanaan yang dimungkinkan akan terjadi di wilayah Kabupaten Sumedang  sekitarnya yang menurut sepengetahuannya masih dalam kategori gempa kecil yang ke dalama pusat gempanya diperkirakan oleh Atang sekira 11 kilometer.

“Meski kecil juga kan ke dalamanya mencapai 11 Km dan itu tetap menjadi perhatian kami,” jelas Atang meyakinkan.

Dan, fenomena alam tersebut terjadi sesuai perkiraan Atang yang sebelumnya telah dia sikapi agar jangan sampai terjadi kepanikan.

Atang pun pun mengaku ketika itu harus dia ungkapkan lantaran BPBD Kabupaten Sumedang yang dia pimpin sebenarnya bukan lah badan yang sesungguhnya dapat mengambil kesimpulan-kesimpulan dari kejadian alam.

“BPBD itu kan (sebenarnya) tidak memiliki kewenangan, apalagi pada bagian kesimpulan-kesimpulan yang pastinya memerlukan kajian serta penelitian (ilmiah) seperti (yang sebenarnya dilakukan) oleh BMKG,” ujar Atang.

Atang kemudian menunjukkan berita ataupun artikel yang sudah beredar di media sosial (medsos) dari apa yang sudah Atang kemukakan.

Diketahui pada tanggal 26 dan 31 Agustus 2023, Kabupaten Sumedang dilanda gempa bumi dengan Magnitudo 2.7 dan 2.2 dengan lokasi episenter yang berdekatan (6.85 LS – 107.94 BT dan 6.80 LS – 107.93 BT). Kedua kejadian itu terjadi dengan kedalaman dangkal (7 km dan 11 km).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: