EDITOR.ID, Jakarta,- Politisi Partai Gerindra Fadli Zon mencak-mencak dan tak terima kelompok Front Pembela Islam (FPI) sebagai koleganya dibubarkan. Fadli Zon terus menyerang dan mengkritik pembubaran FPI oleh pemerintah.
Bahkan tangan kanannya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto ini juga membantu reinkarnasi FPI menjadi “merek” baru Front Persatuan Islam. Zon mempromosikan atribut ormas baru itu melalui akun Twitternya.
Sebab usai dibubarkan pemerintah, para eks anggota FPI membentuk partai baru bernama Front Persatuan Islam.
Melalui akun Twitter @fadlizon, Fadli terus menyuarakan ketidakpuasannya terhadap kebijakan pemerintah Jokowi yang membubarkan FPI.
Anggota DPR RI itu menilai pembubaran FPI merupakan bentuk pembunuhan demokrasi di Indonesia.
“Sebuah pelarangan organisasi tanpa proses pengadilan adalah praktik otoritarianisme. Ini pembunuhan thd demokrasi n telah menyelewengkan konstitusi,” ujar Fadli Zon.
Sikap Fadli Zon selaku Wakil Ketua Umum Partai Gerindra ini bertolak belakang dengan pernyataan tegas yang disampaikan oleh Rahayu, keponakan Prabowo Subianto. Hal inilah yang kemudian banyak menjadi tanda tanya para netizen. Ada agenda terselubung apa terhadap FPI yang konon kabarnya ada pendananya.
Karena ironisnya, Fadli Zon belakangan ini gencar melontarkan kecaman terhadap pemerintah yang membubarkan FPI. Melalui akun Twitter miliknya Fadli Zon terus bersuara nyaring menolak FPI dibubarkan.
Warganet beramai-ramai mempertanyakan posisi Fadli Zon di Partai Gerindra yang memiliki pandangan berbeda.
Salah satunya akun bernama @pretiwn yang mempertanyakan alasan Fadli Zon menjadi nada sumbang di tubuh partai yang diketuai oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu.
“Bang @fadlizon kok beda sendiri?” ucap @pretiwn.
“Fadlizonk kemana aje, masak ga ngikut kebijakan partai?.” cuit akun @gunawan.
Tak hanya itu, ada pula warganet yang meminta kepada Rahayu untuk memberikan klarifikasi terkait status keanggotaan Fadli Zon.
“Dear mba Saras mohon update pencerahannya, apakah Fadli Zon masih menjadi kader dan masih bagian Gerindra? Yakin jika Gerindra memang tidak butuh yang memecah belah?” ungkap @borneowolf.
“Terus @fadlizon itu masih orang @Gerindra enggak? Kalau masih, seharusnya kalian menegusnya. Beda cerita kalau kalian 2 kaki!” ujar @airinairin_nz.
“Lah itu si @fadlizon gimana? Masa sih gajah berkeliaran di pelupuk mata masih enggak nampak juga? Atau sengaja dibiarin nanti juga busuk sendiri gitu ya @gerindra?” kata @triaanakmama.
Sebelumnya dikabarkan Partai Gerindra resmi mengapresiasi dan mendukung sikap Pemerintah melalui Menkopolhukam dan Surat Keputusan Bersama (SKB) enam menteri yang berisi pelarangan kegiatan dan atribut/ simbol Front Pembela Islam (FPI).
Pada intinya, Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo menegaskan, Partai Gerindra mendukung kebijakan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) membubarkan FPI.
Rahayu melalui akun Twitter miliknya @rahayusaraswati membagikan beberapa tautan pemberitaan mengenai kebijakan tegas partainya itu atas pembubaran FPI.
Namun, pernyataan tegas dari Partai Gerindra tersebut menuai kontroversi.
Publik justru beramai-ramai menandai akun anggota DPR RI Fadli Zon.
Perbedaan sikap secara ekstrim antara Fadli Zon dengan partainya Gerindra ini bahkan masuk dalam daftar trending topic Twitter.
Sebab, sikap Fadli Zon selama ini seringkali bertolak belakang dengan kebijakan dan garis Partai Gerindra yang telah menjadi koalisi pemerintahan Jokowi. Apalagi ada dua menteri dari politisi Partai Gerindra yang duduk sebagai Menteri, yakni Ketua Umum Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Sandiaga Uno. (tim)
