Dalam aksinya tersebut, AMPI membawa tulisan yang berbunyi, ‘persyaratan batas usia Capres dan Cawapres minimal 40 tahun adalah inkonstitusional karena membatasi ruang demokrasi anak muda untuk memimpin Bangsa Indonesia.
“Aksi ini datang dari hati nurani demi Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.
Selain membawa poster dukungan mengabulkan gugatan batas usia calon presiden dan wakil presiden, mahasiswa dan pemuda itu juga menggelar doa bersama agar MK memberi kesempatan bagi generasi muda untuk memimpin Indonesia demi demokrasi yang lebih inklusif.
Massa aksi juga kompak membawa atribut berupa tulisan-tulisan dukungan untuk MK mengabulkan gugatan batas usia minimal capres-cawapres. Mereka juga ramai-ramai berteriak dengan yel-yel serta nyanyian-nyanyian lagu nasional.
Dalam orasinya, terlihat salah satu spanduk dengan tulisan ‘Mendukung Mahkamah Konstitusi RI Memutus Gugatan Uji Materi Batas Usia Capres dan Cawapres Agar Hak Anak Muda Tidak Dibatasi’.
Aksi AMPI ini menyuarakan tiga poin penting. Ketiga poin itu ialah:
1. Persyaratan batas usia capres dan cawapres minimal 40 tahun adalah inkonstitusional karena membatasi ruang gerak demokrasi anak muda untuk memimpin bangsa Indonesia.
2. Mendukung Mahkamah Konstitusi RI memutus gugatan uji materi bahwa batas usia capres dan cawapres paling rendah berusia 40 tahun merupakan inkonstitusional.
3. Mendukung Mahkamah Konstitusi RI memutus gugatan uji materi batas usia capres dan cawapres, agar hak anak muda tidak dibatasi.
Putusan Dibacakan Senin Besok
Hari ini Mahkamah Konstitusi (MK) sedang membacakan putusan atas gugatan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu terkait usia minimal capres-cawapres menjadi 35 tahun dari yang sebelumnya 40 tahun.
Apakah minimal tetap berusia 40 tahun atau turun. Atau malah diberi batas usia maksimal. Kita tunggu saja. (tim)
