Perwakilan Khusus AS untuk Afghanistan, Thomas West, menjadi delegasi untuk mengadakan pembicaraan dengan perwakilan senior Taliban Afghanistan di Qatar pada Senin (29/11) dan Selasa (30/11).
Dilansir Reuters, delegasi AS juga terdiri dari komunitas intelijen, Kementerian Keuangan, dan badan bantuan internasional AS, USAID.
Kedua pihak membahas tanggapan masyarakat internasional terhadap krisis kemanusiaan di Afghanistan.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) AS menyatakan West berjanji untuk terus mendukung upaya PBB untuk mengatasi situasi tersebut.
Para pejabat AS mendesak Taliban untuk menerapkan komitmen untuk menyediakan akses pendidikan di seluruh negeri di semua jenjang pendidikan bagi perempuan dan anak perempuan. Hal ini direspon positif oleh Taliban.
“Taliban menyatakan keterbukaan untuk terlibat dengan masyarakat internasional pada akses penuh ke pendidikan dan menyambut upaya untuk memverifikasi dan memantau kemajuan untuk mendaftarkan perempuan dan anak perempuan di sekolah di semua tingkatan,” ujar Kemenlu AS pada Selasa (30/11).
Para pejabat AS menyatakan keprihatinan mengenai tuduhan pelanggaran HAM dan mendesak Taliban untuk melindungi hak-hak semua warga Afghanistan.
Kemenlu AS juga menyatakan para pejabat AS mendorong Taliban untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan representatif.
?Perlu menegakkan kebijakan amnesti umum dan mengambil langkah-langkah tambahan untuk membentuk pemerintahan yang inklusif dan representatif,” pungkas Kemenlu AS dalam pernyataannya.
