Bonek Ngamuk, Persebaya Kena Denda Rp 100 Juta dan Laga Kandang Tanpa Penonton

Hukuman tersebut sangat berat bagi Persebaya karena akan semakin meruntuhkan kondisi keuangan klub. Kena denda mahal dan pemasukan dari penonton tak ada karena dilarang menjual tiket nonton setelah Komdis PSSI melarang Persebaya berlaga dengan penonton di kandang.

Jakarta, EDITOR.ID- Aksi supporter Persebaya Surabaya mengamuk dan membabi buta merusak stadion Delta Sidoarjo berimbas merugikan klub kebanggaan arek-arek Suroboyo ini. Persebaya dikenai dua hukuman oleh PSSI. Pertama denda sebesar Rp 100 juta dan kedua laga kandang tanpa ada penonton.

Hukuman tersebut sangat berat bagi Persebaya karena akan semakin meruntuhkan kondisi keuangan klub. Kena denda mahal dan pemasukan dari penonton tak ada karena dilarang menjual tiket nonton setelah Komdis PSSI melarang Persebaya berlaga dengan penonton di kandang.

Ditambah lagi Presiden dan CEO Persebaya Surabaya Azrul Ananda mengundurkan diri usai tim yang di kelolanya menderita kalah enam kali beruntun dan Persebaya dikalahkan klub promosi RANS Nusantara.

Hukuman PSSI dijatuhkan bermuka ketika aksi pendukung Persebaya Surabaya alias Bonek yang merangsek ke lapangan dan merusak beberapa fasilitas Gelora Delta Sidoarjo (15/9/2022). Kerusuhan itu pecah setelah Persebaya dikalahkan RANS Nusantara FC dengan skor 1-2.

Setelah bersidang untuk membahas kejadian tersebut, Komisi Disiplin PSSI memberikan dua hukuman kepada Persebaya. Pertama adalah menjatuhkan denda sebesar Rp 100 juta.

Sedangkan hukuman kedua adalah panitia pelaksana pertandingan Persebaya dilarang menyelenggarakan laga dengan penonton. Komdis PSSI memutuskan bahwa penonton tidak boleh menyaksikan langsung lima laga kandang Persebaya di stadion.

“Pengulangan terhadap pelanggaran terkait akan berakibat terhadap hukuman yang lebih berat,” tulis surat keputusan Komdis PSSI yang telah diterima Persebaya (25/9/2022).

Dalam pernyataan resminya, Persebaya menyatakan bahwa pihaknya menelan kerugian mencapai miliaran rupiah akibat tragedi kerusuhan pada 15 September lalu.

“Jumlah tersebut adalah hasil akumulasi dari biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan stadion dan beberapa infrastruktur, ditambah membayar denda, hingga benefit ke sponsor yang tidak bisa di-deliver akibat larangan kehadiran penonton di laga home,” begitu tulis tim manajemen di akun media sosial Persebaya.

“Kita harapkan bersama, kerusuhan ini menjadi yang terakhir dan bersama-sama memperbaiki diri untuk Persebaya yang lebih baik,” lanjut pernyataan resmi Persebaya.

Kerusuhan pecah karena Persebaya dikalahkan tim promosi RANS Nusantara dengan skor 1-2 di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Itu adalah kekalahan ketiga Persebaya secara beruntun.

Setelah pertandingan, Bonek menginvasi lapangan dan melakukan perusakan terutama pada adboard dan bangku cadangan.

Hanya sehari setelah kejadian tersebut, muncul pengumuman yang mengejutkan. Azrul Ananda menyampaikan secara terbuka bahwa dia memutuskan mundur dari posisinya sebagai presiden Persebaya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: