Yuk, Belajar Menjaga Kearifan Lokal & Alam Melalui Tere Liye

Oleh : Beauty Nathalia Sucahyo

Penulis Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga.

Beauty Nathalia Sucahyo
Beauty Nathalia Sucahyo

Penulis Tere Liye adalah sosok cerdas dibalik dunia literatur Indonesia. Seakan mempunyai ide yang tidak ada habisnya, Beliau telah berhasil menerbitkan lebih dari 40 buku yang dapat dijumpai sekarang di berbagai toko buku di Indonesia.

Keberhasilannya dalam menerbitkan buku-buku ini tentunya karena karyanya mempunyai kualitas dan sesuai dengan selera masyarakat Indonesia.

Tak heran jika beberapa karyanya bahkan sempat diangkat di layar kaca, seperti Rembulan Tenggelam di Wajahmu, Hafalan Shalat Delisa, dan Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.

Terdapat banyak hal yang dapat dipelajari dari novel-novel karya Tere Liye karena ceritanya seringkali memaparkan tentang masalah-masalah yang kerap ditemui dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.

Salah satunya adalah pada Serial Anak-Anak Mamak, yang terdiri dari: Burlian, Pukat, Amelia, dan Eliana. Masing-masing buku dalam serial ini merupakan nama dari karakter Bapak.

Dalam serial ini, Tere Liye mengisahkan bagaimana keluarga Bapak menghadapi berbagai permasalahan yang datang dari dalam dan luar keluarga dan desanya.

Dalam serial ini, banyak pelajaran penting yang digambarkan melalui cerita keluarga Bapak. Berikut adalah beberapa hal yang dapat kita pelajari melalui serial ini:

1. Menjaga nilai kearifan lokal dalam hal berdagang

Ketika Pukat tidak setuju dengan cara berdagang yang dilakukan Mamaknya, dimana Mamak menjual banyak buah duku dengan harga murah. Bahkan, jika pembeli tersebut dekat dengan keluarganya, Mamak akan menambahkan jumlah buah dukunya.

Karena diprotes, Mamak kemudian menyuruh Pukat dan Burlian untuk menjual dengan cara yang dianggapnya tepat dan menguntungkan. Namun ternyata, pada akhirnya dagangan Pukat dan Burlian hari itu tidak laku dan terpaksa harus dibawa pulang kembali.

Dalam hal berdagang, seringkali yang dipikirkan para penjual hanyalah keuntungan semata. Namun dari cara berdagang Mamak, kita dapat belajar bagaimana Mamak tetap menjaga nilai kearifan lokal, yang didasarkan pada arti perdagangan di dalam desa tersebut.

Mamak, dalam hal ini mengutamakan seberapa pentingnya mempertahankan hidup dalam kehidupan bersama di suatu masyarakat.

2. Menjaga hubungan manusia dan alam

Desa tempat tinggal keluarga Bapak terancam akan dieksploitasi untuk dijarah minyak tanahnya. Sebagai gantinya, Bapak dan warga desa akan mendapat imbalan uang.

Namun, Bapak sebagai kepala desa dan para warga menentang rencana tersebut. Sekalipun Bapak akan dapat mendapatkan keuntungan, Bapak masih menjunjung tinggi kepentingan bersama sehingga ia menolak dan berusaha untuk menggagalkan rencana tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: