EDITOR.ID, Sidoarjo,- DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya terlibat dalam program Pamor Keris (Patroli Motor Penegakan Protokol Kesehatan di Masyarakat) yang diinisiasi Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) untuk menekan laju covid-19 varian omicron.
Salah satu dari tindak lanjut dari program ini adalah Giat Cegah Omicron yang digagas oleh beberapa OPD yang juga melibatkan OKP. Dalam agenda itu, dilakukan penyemprotan disinfektan dan pembagian masker kepada masyarakat di Terminal Bungurasih, Sidoarjo, Jawa Timur.
“Kami mengapresiasi langkah Pemprov karena telah melibatkan masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan,” ujar Pengurus DPC GMNI Surabaya Ade Eka Rizkyanto saat di lokasi, Rabu (2/2) sore.
Pria yang akrab disapa Ade ini mengatakan kenaikan angka covid-19 di Jatim menjadi tantangan Pemprov agar segera menekan laju kenaikan kasus positif.
“Karena varian omicron penularannya lebih cepat daripada varian covid19 lainnya, tentu akan mempengaruhi lonjakan kasus. Buktinya angka covid-19 di Jatim naik terus. Sehingga Pemprov punya PR untuk menekan lonjakan,”
Ade menekankan pentingnya bergotong royong untuk menekan laju omicron.
Menurutnya, masyarakat harus terus menjaga protokol kesehatan dan menegakkan 5M. Namun, juga harus intens memberi masukan kepada para pemerintah bila ada kebijakan yang kurang tepat.
Menurut Ade, pemulihan ekonomi yang seharusnya menjadi target Indonesia di tahun ini tidak boleh gagal karena melonjaknya kasus omicron.
“Kita tentu tidak mau agenda pemulihan ekonomi Indonesia terganggu akibat adanya lonjakan kasus omicron,” pungkasnya.
Dalam kegiatan ini, OPD yang terlibat adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Satpol PP Jatim, dan Dinas Perhubungan Jatim.
Selain GMNI Surabaya, OKP yang terlibat adalah Banser, Jogoboyo, Keluarga Besar Rakyat Surabaya (KBRS), dan Bonek.
