Probolinggo Kembali Masuk Zona Merah COVID-19 Akibat Kasus Melonjak Tajam

EDITOR.ID – Probolinggo, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Dewi Vironica mengatakan Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kembali masuk dalam zona merah atau daerah berisiko tinggi penyebaran COVID-19 karena jumlah kasus terkonfirmasi positif mencapai 586 orang hingga Kamis (10/9) malam.

“Melonjaknya kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir menyebabkan Kabupaten Probolinggo kembali menjadi zona merah yang berdasarkan 15 indikator kesehatan masyarakat yang ditetapkan Satuan Tugas Nasional,” kata dr Dewi di Kabupaten Probolinggo, Kamis (10/9).

Menurut ia, sebanyak 15 indikator utama tersebut terbagi menjadi 11 indikator epidemiologi, dua indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan dua indikator pelayanan kesehatan.

“Setiap indikator tersebut memiliki skor dan bobot yang kemudian dijumlah dan dikelompokkan menjadi empat zona, yakni, zona merah (risiko tinggi), zona orange (risiko sedang), zona kuning (risiko rendah), dan zona hijau ( risiko terkontrol),” ujarnya.

Ia mengatakan untuk indikator surveilans kesehatan masyarakat didapat positivity rate 16 persen (target kurang dari 5 persen), untuk indikator pelayanan kesehatan diukur dari jumlah tempat tidur di ruang isolasi rumah sakit rujukan yang menampung lebih dari 20 persen pasien yang positif COVID-19 dirawat di rumah sakit.

“Saat ini keterpakaian tempat tidur isolasi COVID-19 dan ICU terus meningkat. Sebanyak 51 persen dari total 109 tempat tidur isolasi dan ICU khusus untuk pasien dengan gejala berat sudah terisi penuh,” katanya.

Selain itu, lanjut dia, tingkat kematian di Kabupaten Probolinggo terus bertambah, semakin banyak kasus suspek dan probable meninggal yang harus dimakamkan dengan protokol COVID-19.

“Indikator lainnya adalah masih banyaknya kasus aktif, yaitu orang terkonfirmasi positif yang masih harus menjalani isolasi dan perawatan di rumah sakit,” ujarnya.

Ia menjelaskan Pemkab Probolinggo sudah berusaha menaikkan kapasitas tempat tidur isolasi dan ICU COVID-19, tetapi jika masih banyak pelanggaran terhadap protokol kesehatan maka tidak akan pernah cukup berapapun tempat tidur ditambahkan.

“Saya imbau masyarakat untuk tingkatkan disiplin, saling mengingatkan sesama, saling menjaga, bersama pasti bisa putuskan rantai penyebaran COVID-19 di Kabupaten Probolinggo. Jangan lupa tingkatkan imun dan iman, salam sehat,” pungkasnya. (Tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: