Perang Masih Panas, Gus Samsudin Bakal Hadapi Pesulap Merah dari Segala Penjuru

. Jika di Polda Jatim tuduhannya pencemaran nama baik, di Polres Blitar tuduhannya melakukan kerusuhan dan keonaran.

Jakarta, EDITOR.ID,- Perseteruan antara Pesulap Merah atau Marcel Radhival dan guru spritual Samsudin Jadab alias Gus Samsudin tampaknya belum kunjung usai. Melihat lawannya pesulap merah masih nyantai, Gus Samsudin tak terima. Ia akan “melawan” dari segala penjuru.

Terbukti Gus Samsudin tak sekadar melaporkan Pesulap merah di Polda Jatim. Tapi kini ia juga melaporkan Pesulap Merah di Polres Blitar. Jika di Polda Jatim tuduhannya pencemaran nama baik, di Polres Blitar tuduhannya melakukan kerusuhan dan keonaran.

Sehingga ada dua tempat yang akan memproses hukum Pesulap Merah. Belum tahu apa tanggapan dan rencana Pesulap Merah atas laporan polisi ini.

Peperangan kedua kubu yang berseberangan itu menjadi perhatian di berbagai media sosial. Ratusan netizen saling memberikan komen dan pandangannya.

Gus Samsudin kembali mempolisikan Pesulap Merah atas tuduhan kerusuhan dan perusakan di Padepokan Nur Dzat Sejati di Blitar Jawa Timur.

Hal itu diungkapkan Samsudin usai menjalani pemeriksaan terkait laporan pertamanya terhadap Pesulap Merah, di Polda Jawa Timur, Surabaya, Jumat (12/8/2022).

“Kami tidak hanya melaporkan di Polda Jatim tapi juga di Polres Blitar, bukan hanya tentang pencemaran nama baik, tapi juga tentang kerusuhan dan juga perusakan yang diakibatkan oleh kedatangan dari Bang Marcel,” ujar Samsudin.

Laporan keduanya terhadap Pesulap Merah ini, kata dia akan dilakukannya di Polres Blitar. Saat ini kuasa hukumnya pun sedang mempersiapkan berkas-berkasnya.

“Insya Allah segera ke polres, ini masih kami persiapkan laporan kami ke Polres Blitar,” ucapnya.

Kuasa Hukum Samsudin, Priarno mengatakan bahwa laporan ini berdasar pada tiga peristiwa yang dilakukan oleh Pesulap Merah. Pertama adalah tudingan Pesulap Merah kepada kliennya tentang pengobatan yang memakai trik sulap dan penipuan.

“Lalu terlapor datang ke padepokan, tanggal 20 Juli sekitar pukul 15.00 WIB, tanpa koordinasi, tanpa perjanjian dan malah tanpa beradab, tanpa beretika, tanpa sopan santun,” ucapnya.

Akibat kedatangan Pesulap Merah itu, kata Priarno ada peralatan elektronik pemerintah desa sekitar yang diretas. Dan beberapa hari kemudian padepokan pun digeruduk sejumlah massa, mereka pun melakukan pengerusakan.

Ia menyebut sekelompok massa itu telah terpengaruh oleh pernyataan-pernyataan pesulap merah. Karena itu ia pun bakal melaporkan kejadian itu ke kepolisian.

“Opininya tergiring oleh terlapor, tergiring oleh perbuatan terlapor yang sedemikian pencemarannya, penyerangan terhadap harkat martabatnya Gus Samsudin, akhirnya opininya seperti itu, dampaknya seperti itu,” pungkas dia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: