EDITOR.ID, Surabaya, – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyebut esensi dari kehadiran Komisi Nasional Pendidikan (Komnasdik) Provinsi Jatim adalah untuk melindungi sekolah.
“Kata kuncinya adalah profesionalisme dan integritas. Kita perlu ada suatu lembaga yang independen tapi kompeten serta berintegritas”, kata Emil Dardak pada acara Pelantikan Pengurus Komisi Nasional Pendidikan Jawa Timur dan Staf Milenial, Sabtu (6/3/2021).
Emil Dardak mengharuskan insan yang ada di Komnasdik adalah insan yang kompeten dan berintegritas di bidang pendidikan, benar-benar memahami dan peduli pada dunia pendidikan.
“Artinya bukan tidak mungkin ada sesuatu komplementer. Boleh komplemen, dan kami meyakini itu adalah sesuatu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah sehingga menjadi sebuah decision”, Tegas Emil Dardak.
Bagi Emil Dardak, pendidikan adalah masa depan bagi bangsa manapun. Ia tidak ingin diskursus di dunia pendidikan tidak diisi oleh yang bukan pakarnya.
“Di era saat ini jangan seperti peribahasa tong kosong, malah yang tidak ada isinya nyaring bersuara di medsos. Kemudian dia mempengaruhi keseluruhan diskursus dalam dunia pendidikan, yang bicara malah bukan yang pakar” tuturnya.
Wagub Emil Dardak menyebut pemerintah provinsi bersyukur karena Komnasdik Jawa Timur menjadi salah satu yang paling aktif di Indonesia.
“Bukan hanya untuk memberikan kritik tapi juga kita butuh legitimasi dan kebijakan kita. Kita butuh mitra karena kebijakan pendidikan tidak bisa berdiri secara otoriter” ungkapnya.
Mantan Bupati Trenggalek ini meminta Komnasdik perlu menguatkan posisinya sebagai entitas untuk harus hadir di tengah masyarakat. Gerakanya harus didukung oleh seluruh masyarakat.
“Jadi memang betul generation z ini perlu terwakili, jadi luar biasa teman-teman staf milenial selamat bertugas karena insan pendidikan kita hari ini banyak yang dari generasi milenial. Mudah-mudahan merasa terwakili”, harapnya.
“Saya pernah bilang waktu itu ke Prof. Muhajir Efendi, hari ini sudah banyak yang titip KK ke saudaranya yang tinggal dekat sekolah, akhirnya yang dekelat-dekat sana terpental semua”, bebernya.
Pendidikan yang harusnya sistemnya yang paling suci. Tapi masalah karakter, kalau dari penerimaan muridnya saja penuh kecurangan, mau jadi apa?”, tegasnya.
Emil Dardak juga menyebut Komnasdik akan jadi lentera dari integritas. Menurutnya, untuk yang berprestasi boleh diberi porsi namun harus transparan.
“Berapa yang berbasis zonasi dan berapa yang berbasis akademi, ini harus transparan berbasis KK, tapi KK nya harus kandung. Yang bukan kandung kita cek dulu, case by case. Penting sekali, Komnasdik sebagai entitas yang berintegritas membantu sistem ini terjaga”, pungkasnya. (Tim)
