Pegawai Rutan Kelas I Bandung Dinasehati Staf Khusus Pak Menteri Agar Tak Pamer Gaya Hidup Mewah

EDITOR. ID, BANDUNG – Rutan kelas I Bandung mendapatkan sorotan di media sosial pasca lebaran 2023 lalu. Sejumlah tudingan negatif yang beredar di medsos, muncul beberapa kali mengaitkan dengan Rutan Kelas I Bandung.

Menyikapi hal tersebut, Staf Khusus Menkumham, Krismono memberikan pengarahan kepada petugas di Rutan terbesar di Jawa Barat.

Rutan Kelas I Bandung, yang berada di bawah kewenangan Kanwil Kemenkumham Jabar berkesempatan di kunjungi oleh staf khusus menteri Hukum dan HAM bidang keamanan dan intelijen, Krismono, jumat (19/05/2023).

Dalam kunjungannya, Krismono mengaku bahagia sekali bisa bertemu dengan petugas di Rutan Kelas I Bandung.

Pada kesempatan tersebut Krismono didampingi langsung oleh Ka.Kanwil, Kadiv Pas Kemenkumham RI Jawa Barat, Ka.Rutan Kelas I Bandung, dan KA.UPT Pemasyaratan dan Imigrasi Bandung Raya, jajaran pejabat struktural, regu pengamanan, dan seluruh staf yang bertempat di Aula Rutan Bandung.

“Selamat datang di Rutan Kelas I Bandung semoga apa yang disampaikan bisa menjadi pegangan teman-teman untuk menjalankan tugas dalam kesehariannya ucap” Karutan dalam sambutannya.

Selanjutnya Krismono memberikan penguatan tugas dan fungsi terkait petugas pemasyarakatan yang didalamnya melingkupi gaya hidup mewah, SOP, dan pengawasan fungsi intelijen.

“Sebagai petugas di Rutan jangan gagah-gagahan atau gaya hidup mewah, sesuaikan dengan penghasilan kita agar tidak terjadi penyimpangan, ” harap Krismono.

Krismono menambahkan, bahwa menjadi pegawai di Rutan, diibaratkan seperti menabur benih dan suatu saat akan menghasilkan.

“Saya berharap agar Rutan Bandung tetap konsisten sebagai Rutan yang harus memahami, mengetahui, dan melaksanakan SOP yang telah ditetapkan dalam bertugas. Apabila sudah sesuai dengan SOP, gangguan Kamtib sangat minim terjadi, ” jelasnya.

Dirinya percaya, petugas Rutan Bandung melaksanakan Tiga kunci Pemasyarakatan maju ditambah back to basic dan melakukan pembinaan kepribadian dan kemandirian dengan mengundang para lembaga dan stakeholder.

“Dengn tiga kunci pemasyarakatan tadi, sehingga WBP setelah selesai menjalankan pidana mendapatkan bekal iman dan takwa serta dapat menjadi tokoh agama yang bermanfaat bagi dilingkungan masyarakat,” jelasnya.

Krismono juga mengingatkan kembali kepada semua Petugas Rutan Kelas I Bandung bahwasanya wajib hukumnya untuk mempelajari dan memahami dasar-dasar apa di dalam menjalankan tugas.

“Sehingga menjadi petugas yang kami pasti Profesional, Akuntabel, Sinergi, Transparan, Inovatif serta menekankan mitigasi resiko agar tidak ada penyimpangan.Mari wujudkan Rutan Bandung yang unggul dalam mutu, luhur dalam cita-cita, menang dalam pelayanan, prima dalam penampilan, ” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: