PDIP Sindir Kampanye Anies di Surabaya Sepi Massa, Nasdem Tak Terima

Hasto menilai safari politik Anies Baswedan ke Surabaya, Jawa Timur, sekaligus menyadarkan bacapres tersebut bahwa kepemimpinan di sana jauh lebih maju daripada Jakarta.

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Wakil Ketua Umum Nasdem Ahmad Ali Foto Repro

Jakarta, EDITOR.ID,- Kegiatan politik Anies Baswedan diam-diam ternyata dimata-matai PDI Perjuangan. Termasuk ketika bakal calon presiden (bacapres) ‘Koalisi Perubahan’ mengkonsolidasikan pendukungnya di Kota Surabaya, Jatim.

Terbukti Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyindir kunjungan politik Anies Baswedan ke Surabaya disebutnya tak banyak diminati warga kota Pahlawan dan sepi massa. Hasto menyebut publik sudah tahu siapa yang membangun Surabaya.

Hasto berkata rendahnya perhatian warga Surabaya karena publik sudah tahu siapa yang membangun Kota Surabaya selama ini.

Hasto menilai safari politik Anies Baswedan ke Surabaya, Jawa Timur, sekaligus menyadarkan bacapres tersebut bahwa kepemimpinan di sana jauh lebih maju daripada Jakarta.

Hasto menjelaskan, Surabaya menunjukkan kemampuannya sebagai kota dengan sungai bersih, angka stunting turun, serta punya infrastruktur yang baik.

Menurutnya, yang membangun Surabaya adalah kader-kader PDIP seperti Bambang DH, Tri Rismaharini, dan Eri Cahyadi.

“Safarinya kan sepi. Ya, safarinya sepi, karena tahu Surabaya selama ini siapa yang membangun,” kata Hasto usai rapat koordinasi teknis (Rakornis) PDIP di Hotel Vasa Surabaya, Minggu (19/3/2023).

Sindiran Sekjen PDIP sontak membuat Partai Nasdem sebagai pendukung Anies meradang dan tak terima. Nasdem pun membalas pernyataan Hasto.

NasDem merupakan satu dari tiga partai yang mengusung Anies sebagai bakal calon presiden.

Nasdem: Jangan Bandingkan Anies dengan Pemimpin Surabaya, Njomplang!

Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Hermawi Taslim mengkritik pernyataan Hasto yang membanding-bandingkan Surabaya dengan DKI Jakarta tak tepat.
Sebab, lanjut Taslim, DKI Jakarta merupakan daerah istimewa. Selain itu, DKI Jakarta juga merupakan sebuah provinsi, alih-alih kota.

“Nggak bisa dibandingkan antara Kota Surabaya dengan DKI sebagai daerah istimewa, provinsi. Itu namanya jomplang,” kata Hermawi Senin (20/3/2023)

Jika hendak membandingkan DKI Jakarta, menurut Hermawi, Hasto sebaiknya mengambil contoh yang lebih sebanding seperti Kepulauan Seribu atau Kota Jakarta Utara. Untuk membandingkan DKI Jakarta, menurut dia, Hasto sebaiknya mengambil contoh Provinsi Jawa Timur.

“Kalau membandingkan ya Jatim dengan DKI, Anies dengan Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jawa Timur). Itu baru equal,” kata dia.

Kendati demikian, Hermawi mengatakan kepemimpinan Anies di DKI Jakarta maupun Khofifah di Jawa Timur sama-sama menunjukkan keberhasilannya.

“Anies berhasil di Jakarta, Khofifah sukses di Jawa Timur,” kata dia.

PDIP Panik Anies Disambuat Massa di Masjid

Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali yang turut dalam safari Anies itu mengatakan jika benar sepi, mestinya PDIP tak perlu berkomentar. Ia pun menganggap PDIP justru panik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: