Pasukan Khusus Elite TNI Ikut Perang Lawan Teroris, Langkah Taktis Jokowi

Kepala Staf Kepresidenan: Pelibatan TNI TIdak Sembarangan

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengaku tidak sependapat dengan DPR yang menginginkan pelibatan Komando Operasi Khusus Gabungan (Koopssusgab) TNI dalam perang melawan teror menunggu hasil revisi Undang-undang Antiterorisme.

Alasannya, satuan-satuan elite TNI dalam pemberantasan terorisme tergantung situasi dan kebutuhan Polri.

“Sambil jalan saja, wong enggak ada undang-undang yang kita tabrak,” kata Moeldoko di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Mantan tentara itu juga tidak sepakat dengan anggapan yang menyatakan pengerahan Koossusgab TNI akan mengambil alih tugas Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Mantan Panglima TNI itu menegaskan, semua pihak harus berpikir jernih.

“Siapa yang ambil? Ngapain ambil kerjaan orang lain. Mengartikannya yang utuh dulu, jangan sepotong-sepotong. Pikir yang jernih,” ucapnya.

Moeldoko menambahkan bahwa Koopssusgab TNI sudah ada dasar hukumnya. Yakni UU TNI yang mengatur operasi militer selain perang (OMSP).

Karena itu Moeldoko menegaskan, pengerahan Satuan 81 Gultor Kopassus TNI AD, Detasemen Jalamangkara TNI AL, serta Satuan Bravo 90 Korps Paskhas TNI AU tak bisa sembarangan. Pengerahan pasukan dari satuan-satuan elite itu tetap di bawah kewenangan petinggi TNI dan berdasarkan restu presiden.

“Enggak boleh panglima buat sembarangan. Harus ada restu presiden. Penggunaan tergantung Kapolri. Kapolri pasti akan menghitung faktor lain yang akan menentukan penugasan ini untuk apa,” pungkas dia.

Menyangkut hal teknis dan taktis tugas Koopssusgab TNI, Menko Polhukam Wiranto mengatakan strategi penanggulangan terorisme tidak semuanya bisa dibeberkan kepada masyarakat luas.

Sementara itu, Kadivhumas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menyampaikan bahwa pasca insiden kericuhan berlanjut penyanderaan di Mako Brimob, Depok, Jawa Barat (Jabar), TNI sudah terlibat dalam sejumlah operasi penangkapan terduga teroris yang dilakukan oleh Densus 88 Antiteror.

”Bahwa kami sudah bekerjasama dengan Kopassus,” ungkap dia kepada awak media, Rabu (16/5/2018). ”Penangkapan-penangkapan ini sudah melibatkan Kopassus,” tegasnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: