EDITOR.ID, Jakarta,- Kembali mengganasnya kasus covid-19 khususnya varian Omicron di Indonesia atau yang disebut-sebut banyak orang sebagai Covid gelombang ketiga memaksa Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim kembali membatasi aktivitas belajar mengajar tatap muka dengan berbagai persyaratan ketat atau terbatas.
Mas Menteri Nadiem menerbitkan surat edaran (SE) nomor 2 tahun 2022 tentang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTM).
SE itu memuat tentang diskresi pelaksanaan keputusan empat menteri mengenai panduan pelaksanaan pembelajaran ditengah meningkatnya kasus covid-19 di Indonesia.
Dalam SE dijelaskan bahwa PTM terbatas dapat dilaksanakan di wilayah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) level 2.
Nadiem meminta ketegasan pemerintah daerah dalam mengawasi serta pemerintah daerah diminta memberikan pembinaan mengenai pelaksanaan PTM.
Bukan hanya itu saja, Nadiem juga menghimbau protokol kesehatan harus diperketat oleh satuan pendidikan.
Lebih lanjut, Nadiem mengatakan pemberhentian sementara PTM berdasarkan keputusan empat menteri. ?Orang tua/wali peserta didik diberikan pilihan untuk mengizinkan anaknya mengikuti PTM Terbatas atau Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ),? sebutnya pada Jumat.
Pelaksanaan PTM terbatas di daerah dengan PPKM level 1, 3 dan level 4 wajib mengikuti ketentuan berdasarkan keputusan empat menteri.
Pemerintah daerah juga diminta untuk memantau pelaksanaan survei mengenai kepatuhan terhadap protokol kesehatan serta surveilans epidemiologis di satuan pendidikan.
?Percepatan vaksinasi COVID-19 bagi pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik; dan memastikan penghentian sementara PTM Terbatas berdasarkan hasil surveilans epidemiologis sesuai ketentuan dalam Keputusan Bersama 4 Menteri,? ungkap Nadiem. (tim)
