Obat Anti Covid Ditemukan

“Sementara itu kami akan melakukan proses pengajuan izin edar dari obat itu ke BPOM. Kita berharap dalam waktu dekat ini izin edar bisa kita dapatkan sehingga kita bisa melakukan tahap berikutnya, yaitu tahap produksi massal,” imbuh dia.

Jenderal Andika menyampaikan, bahwa di momentum semangat kemerdekaan yang ke 75 tahun ini, temuan kombinasi obat COVID-19 yang dilakukan oleh tim riset UNAIR yang didukung oleh TNI AD, serta BIN ini bisa menjadi hadiah untuk rakyat Indonesia.

Karena pada prinsipnya, lanjut KSAD, hasil penelitian uji klinis yang dilakukan oleh tim gabungan itu merupakan keberhasilan yang sangat luar biasa bagi bangsa Indonesia.

“Semoga dengan hasil kombinasi obat COVID-19 ini, bangsa Indonesia bisa kembali pulih, perekonomian nasional kita bisa kembali bangkit seperti yang kita harapkan bersama,” kata Jenderal Andika.

Sangat percaya diri. Di depan ratusan orang, termasuk awak media, dia berujar, ”Kalau ada isu di luaran, bikin obat kok kayak bikin tahu saja, itu tidak benar.”

Ya, setidaknya butuh waktu hampir setengah tahun hingga pihaknya berani mengumumkan temuan yang banyak dinantikan: obat Covid-19. Sejak Maret, Unair meneliti obat itu. Bekerja sama dengan TNI-AD dan Badan Intelijen Negara (BIN). Hasilnya, di antara lima kombinasi obat, tiga sudah tuntas melalui uji klinis. Bahkan, mereka berani menyatakan telah menemukan obat Covid-19 pertama di dunia.

Nasih menjelaskan, peneliti yang terlibat dipastikan tidak sembarangan mengambil kesimpulan. Tiga kombinasi obat diuji klinis satu bulan penuh. Jumlah pasien positif Covid-19 yang terlibat dalam uji klinis itu mencapai 754 orang.

Melampaui jumlah minimal pasien uji klinis yang sudah diatur pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yakni 696 orang.

Seluruh pasien yang terlibat uji klinis tersebut adalah prajurit TNI-AD yang tengah menempuh pendidikan di Sekolah Calon Perwira (Secapa), Bandung, Jawa Barat.

Bulan lalu, lebih dari seribu siswa Secapa dinyatakan positif Covid-19. Itu menjadikan Secapa sebagai klaster baru penularan Covid-19 di Kota Kembang. Totalnya mencapai 1.308 orang.

Nasih pun mengapresiasi TNI-AD dan BIN yang memberikan akses kepada Unair untuk melaksanakan uji klinis terhadap ratusan pasien di Secapa. ”Ini akan menjadi obat Covid-19 pertama di dunia,” kata guru besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unair itu, disambut riuh tepuk tangan. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: