Obat Anti Covid Ditemukan

Ada tiga kombinasi obat yang dihasilkan Unair dan telah mengikuti uji klinis. Pertama, Lopinavir/ Ritonavir dan Azithromycin. Kedua, Lopinavir/ Ritonavir dan Doxycycline. Ketiga, Hydroxychloroquine dan Azithromycin.

Menurut Nasih, obat-obat itu secara tunggal sudah dipakai peneliti di berbagai negara. ”Yang ternyata setelah kami kombinasikan daya penyembuhannya meningkat dengan sangat tajam dan baik. Untuk kombinasi tertentu itu sampai 98 persen efektivitasnya,” katanya.

Obat corona itu ditemukan dalam sebuah penelitian yang dilakukan TNI, Badan Intelijen Negara dan tim riset dari Universitas Airlangga.

Menurut Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa selaku Wakil Ketua I Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), obat corona itu ditemukan saat tim melakukan upaya penyembuhan terhadap seribuan prajurit TNI AD yang terpapar corona di Sekolah Calon Perwira (Secapa) di Bandung, Jawa Barat.

Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa memberikan keterangan terkait polemik taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie di Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta, Selasa (13/08/2019). TNI AD menyatakan tetap mempertahankan Enzo sebagai taruna Akmil, setelah yang bersangkutan menjalani tes lanjutan dan memperoleh hasil indeks moderasi bernegara sebesar 84 persen. SP/Joanito De Saojoao.

Dan menurut Jenderal Andika Perkasa, tim yang dikepalai Dr.Purwanti telah menyelesaikan uji klinis tahap tiga. Dengan demikian, lanjut Kasad, saat ini kita sudah memiliki obat untuk menangani pasien positif COVID-19.

“Jadi sesuai dengan laporan hasil penelitian yang disampaikan oleh Ketua tim pelaksana riset Unair bahwa semuanya sudah memenuhi syarat saint riset yang sesuai dengan prosedur yang berlaku. Sehingga ini bisa dikatakan temuan kombinasi obat pertama untuk menyembuhkan COVID-19,” kata Jenderal Andika Perkasa.

Tim Riset Penanggulangan COVID-19 dalam waktu dekat ini akan mengajukan syarat izin edar temuan kombinasi obat COVID-19 itu kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) agar dapat segera diproduksi secara massal guna membantu para pasien positif COVID-19 di seluruh Indonesia dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di seluruh Indonesia.

“Kita memerlukan kerjasama semua yang hadir di sini, saat ini hadir ada dari tim Kimia Farma, tim dari IDI, tim dari BPOM, ada juga Komisi I DPR RI, ada teman-teman Polri, ada Jamdatun yang merupakan Anggota KPCPEN, kita sangat membutuhkan dukungan dari semuanya,” papar Jenderal Andika.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: