Mimpi Pelatih Asal Scotlandia ini Bersama Merah Putih

EDITOR.ID, Jakarta,- Nama Simon McMenemy masuk bursa calon pelatih Timnas Senior usai pelatih Bima Sakti diberhentikan karena Evan Dimas dkk tampil buruk dan tersingkir lebih awal di Piala AFF 2018.

Kini salah satu bidikan PSSI untuk menggantikan Bima Sakti adalah Simon McMenemy. Ketika masih menjabat Pelatih Kepala Timnas Filipina, Simon McMenemy merasa momen paling berkesan yakni dua kali melawan Timnas Indonesia pada Piala AFF 2010.

Ditonton puluhan ribu suporter yang tidak berhenti bernyanyi untuk Merah Putih, Pelatih asal Skotlandia itu kagum. Bahkan, dia sempat bermimpi bisa berdiri di depan bench Merah Putih, jadi pelatih.

Mimpinya itu bisa jadi akan terwujud. Sebab, namanya masuk dalam kandidat pengganti Bima Sakti untuk menangani Tim Garuda. Prestasi mengkilap dengan membawa Bhayangkara FC jadi juara Liga 1 musim lalu di tahun pertamanya melatih, Simon dianggap pantas untuk bisa melatih Hansamu Yama dkk.

Apalagi, prestasinya di Piala AFF juga tidak buruk, berhasil bawa Filipina tembus semi final pada 2010 lalu.

Simon tak membantah bahwa ia memimpikan bisa menjadi pelatih timnas. Bahkan, posisi itu sangat diinginkannya.

’’Saya sangat bangga jika itu terjadi. Rasanya sangat luar biasa bisa berdiri di stadion itu (SUGBK) ditonton puluhan ribu orang,’’ tuturnya sebagaimana dilansir dari Jawa Pos (22/11) usai latihan bersama klubnya Bhayangkara FC di Lapangan A, Senayan.

Namun, dia tidak mau jika namanya dimasukkan karena lebih baik dari Bima Sakti, pelatih Timnas Indonesia saat ini. Baginya, Bima sudah melakukan tugasnya dengan sangat baik. Gagalnya Timnas tidak berarti Bima yang salah.

’’Dia sudah mengerahkan semua yang dimiliki, saya tidak ingin mengkritiknya. Ingat, saya juga pernah mengalaminya bersama Filipina, saya melakukan kesalahan dan kami gagal kan?,’’ ucapnya. ’’Setiap orang pernah melakukan salah, dan itu jadi pengalaman,’’ lanjut pria berusia 40 tahun itu.

Tapi untuk saat ini, dia hanya ingin fokus bersama Bhayangkara FC. Fokus membawa tim berjuluk The Guardian itu masuk 3 besar agar musim depan bisa bermain di AFC Cup.

’’Tahun lalu kami juara tapi kesempatan itu tidak bisa kami dapat. Itu memalukan. Tahun ini kami ingin lakukan yang terbaik agar kesempatan itu datang lagi,’’ tuturnya. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: