Kawasan Hulu Jatinangor Kritis, Sungai Cikeruh Meluap

img 20210317 wa0036

EDITOR.ID, Sumedang – Sungai Cikeruh kembali meluap, dampaknya wilayah Rancaekek kabupaten Bandung terendam banjir.

Menurut laporan Gelap Nyawang Nusantara, air banjir menggenang di kawasan pabrik Kahatex Rancaekek, yang mengakibatkan arus Bandung – Garut dan sebaliknya mengalami kemacetan yang cukup panjang.

Dilaporkannya, Sungai Cikeruh mulai meluap sejak sore menjelang malam akibat curah hujan yang tinggi, kurangnya embung disekitar kawasan, serta buruknya resapan air dari kaki gunung Manglayang dan gunung Geulis

“Kejadian hari ini seperti sudah terbiasa, ketika curah hujan tinggi, saluran drainase di kawasan Cileunyi dipastikan mengalami kerusakan akibat pembangunan jalan tol, dan yang paling utama adalah buruknya penanganan resapan air di hulu, seperti di kawasan gunung Manglayang dan gunung Geulis,” ujar Asep Riyadi, pendiri Gelapnyawang Nusantara, Rabu (24/03/2021).

Asep menuturkan, jika kawasan Rancaekek akan terus menjadi kawasan rawan bencana. Pasalnya, belum lama ini bencana longsor di Cimanggung yang menewaskan 40 orang serta langganan banjir di kawasan Kahatex-rancaekek.

“Kawasan Rancaekek dipastikan menjadi kawasan bencana jika daerah hulu seperti Cileunyi, Jatinangor, gunung Manglayang dan gunung geulis masih banyak yang rusak. Kami Gelap Nyawang Nusantara, akan terus mencoba memperbaiki kawasan hulu dengan melakukan penanaman pohon sebanyak mungkin,” ungkapnya.

Asep Riyadi meminta pemerintah baik pusat, provinsi maupun kabupaten untuk segera memperbaiki khususnya Kawasan Cileunyi, dan Jatinangor sebagai kawasan penyangga, mengingat pergeseran pola tata ruang di kawasan tersebut sudah mengalami perubahan yang sangat ekstrim.

“Dampaknya sudah pasti kawasan yang berada di bawah seperti Rancaekek. Tidak bisa kita pungkiri banyak sekali lahan-lahan di kawasan Jatinangor yang terbengkalai, dibiarkan oleh pemerintah provinsi bahkan menjadi lahan kritis. Kawasan Jatinangor yang di gadang-gadang pemerintah menjadi pusat pendidikan tidak sejalan dengan pola tata ruang. Kepadatan penduduk yang sangat pesat tidak diimbangi dengan daya dukung lingkungan disana. Tidak bisa dipungkiri kawasan ini menjadi permasalahan yang serius.” Tukasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: