Penggantian ini dispekulasikan dengan kasus belakangan ini yang muncul di Sultra. Dua mahasiswa Unversitas Halu Oleo tewas usai demonstrasi menolak RUU kontroversial di gedung DPRD Sultra. Randi tewas tertembak. Sedangkan Yusuf Kardawi tewas karena terkena benda tumpul di kepala.
Gelombang protes muncul akibat kejadian itu. Salah satu tuntutan massa yakni meminta Kapolda Sultra Brigjen Irianto dicopot.
Pejabat tinggi Polda yang diganti juga terjadi di Jawa Timur. Wakapolda Brigjen Pol Drs Toni Harmanto, MH ditarik Kapolri menjadi Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.
Sebagai penggantinya Kapolri mempromosikan jenderal bintang satu lainnya, yakni Brigjen Pol Djamaluddin, dari Karorenmin Lemdiklat Polri dipromosikan sebagai Wakapolda Jatim.
Mutasi jabatan itu tertuang dalam Surat Telegram (ST) Kapolri Nomor ST/2569/IX/KEP/2019 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan Polri. Surat tertanggal 27 September 2019 ini ditandatangani AS SDM Kapolri Irjen Eko Indra Heri S.
â€Dimohon kepada jenderal agar memerintahkan para pati/pamen Polri tersebut segera melaksanakan tugas yang baru paling lambat 14 hari mulai tanggal ditetapkan keputusan mutasi ini,†kata Kapolri dalam Surat Telegaram tersebut, Jumat (27/9/2019).
Para kapolda itu akan mengikuti serah terima jabatan (sertijab) pada Senin, 30 September 2019. Sertijab itu akan dilaksanakan di Ruang Rapat Utama (Rupattama) Mabes Polri. (tim)
