Bogor, Jawa Barat, EDITOR.ID,- Hingga Minggu dinihari pukul 01.00 WIB, suara ledakan dan dentuman samar-samar masih terdengar dari lokasi Gudang Peluru atau Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya di Kabupaten Bogor. Kilatan api sesekali masih terlihat. Warga disekitar lokasi ledakan sudah diungsikan ke tempat yang aman.
Meski tidak sebanyak suara ledakan pada Sabtu malamnya, suara dentuman masih terdengar jelas, siapapun orang di sini bisa mendengarnya.
Jarak antar suara ledakan sudah semakin lama. Bila setelah pukul 21.00 WIB tadi interval antarsuara ledakan bisa 30 menit sekali, namun kini baru sekali ledakan setelah 2 jam tanpa ada suara itu.
Volume suara ledakan cenderung lebih pelan meski masih cukup kencang seperti suara petasan yang keras. Bedanya, suara ledakan ini punya frekuensi rendah, jadi tidak hanya suara frekuensi tinggi (cempreng) saja yang terdengar.
Dari kantor Gudmurah di Gunung Putri ini, masih satu kompleks dengan gudang yang terbakar, tidak nampak api dan asap yang membumbung dari arsenal itu. Gudang nomor 5 terbakar pukul 18.05 WIB tadi dan sejurus kemudian terjadi ledakan.
Personel pemadam kebakaran telah bersiap-siap memadamkan api pada minggu dinihari. Di lokasi kejadian juga terlihat relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, hingga personel TNI juga bersiap. Pemadaman memang menunggu kondisi gudang menjadi aman terlebih dahulu.
“Saat ini kami sedang menunggu satu sampai dua jam ke depan untuk bisa masuk ke lokasi untuk mengatasi memadamkan, karena kami tidak mau mengambil risiko,” kata Panglima Kodam Jaya (Pangdam Jaya), Mayjen M Hasan, kepada wartawan di sekitar lokasi, beberapa jam tadi.
Suasana Mencekam, Warga Dengar Rentetan Ledakan
Ledakan Gudang Peluru milik Kodam Jaya di Ciangsana, Bogor membuat suasana di sekitar mencekam. Warga banyak yang ketakutan karena di sekitar lokasi gudang peluru Ciangsana mengaku mendengar ledakan keras usai berbuka puasa.
“Pertama kali suara ledakan itu dari setengah enam (17.30 WIB), muncul ledakan kecil. Habis buka puasa sekitar 18.10 WIB itu ledakan mulai tinggi, mulai banyak. Jam 19.20 WIB, ledakan kedua, ketiga, setelah itu baru keluar ledakan semua,” kata Ketua RT 01 RW 11 Kampung Parung Pinang, Yadi (41) sebagaimana dilansir dari detikcom, Sabtu (30/3/2024).
Awalnya menurut Yadi, ia mengira ledakan berasal dari ban pecah ataupun gas elpiji. Setelah ledakan kencang terdengar, warga pun mulai berhamburan keluar rumah masing-masing.
“Menduganya awal bukan dari gudang peluru, kayak semacam ban pecah atau gas elpiji meledak. Nah Habis buka puasa itu ledakan sangat kencang, kita keluar,” kata Yadi.
