EDITOR.ID – Surabaya, Kantor Staff Presiden (KSP) bertemu dan berdialog dengan berbagai organisasi masyarakat dalam agenda “KSP Mendengar”, pada Selasa (15/12). Diantaranya adalah Organisasi Kemahasiswaan (GMNI, HMI, GMKI, dsb) Organisasi Masyarakat (Gusdurian, Almisbat, GP Ansor, Pemuda Katolik Surabaya), Total terdapat 54 Organisasi Kepemudaan dan Organisasi Masyarakat yang tergabung.
Agenda Kantor Staf Presiden (KSP) Mendengar tersebut diadakan di Hotel Java Paragon, Mayjend Sungkono, Surabaya, Jawa Timur. Agenda tersebut bertujuan agar terciptanya agenda akomodatif yang dilakukan Pemerintah Pusat demi mendengar aspirasi dari masyarakat Jawa Timur, terkhusus Kota Surabaya.
Terlihat Ali Mochtar Ngabalin, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, dalam agenda tersebut. Ia mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam mensukseskan agenda tersebut. Sekaligus mendengarkan secara langsung penyampaian dari representasi Ketua organisasi dari masing-masing elemen.
“Kami sudah melakukan catatan-catatan penting hasil dari penyampaian masing-masing organisasi, luar biasa ya. Kita lihat bahan evaluasi untuk kami sudah muncul disini”, katanya
Selain bertujuan untuk menimbulkan rasa gotong-royong demi membangun bangsa Indonesia yang lebih baik, Jenderal (Purn.) Moeldoko, yang sekaligus menjabat sebagai Kepala Kantor Staf Presiden RI juga berharap dengan hadirnya KSP Mendengar di Kota Surabaya, mampu meringankan beban kerja pemerintah pusat dalam membangun wilayah timur Indonesia dalam periode II Presiden Joko Widodo.
“Kita hadir disini bukan tanpa alasan. Surabaya sebagai poros utama dalam membangun Provinsi Jawa Timur, dengan saling bergandengan tangan dengan Pemerintah Provinsi guna mengedepankan gotong royong kebangsaan dalam bingkai ideologi Pancasila. Harapan kami, inovasi, kritik dan ide banyak muncul dalam agenda ini”, tambah Purnawirawan TNI-AD tersebut melalui Video Virtual.
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Surabaya pada acara tersebut berharap Pemerintah Pusat mampu membuka lebar indera pendengarannya akan pentingnya aspirasi dan inovasi dari masyarakat Kota Surabaya.
“Adanya kegiatan ini tentu kami sangat apresiasi, guna memberikan penyadaran kepada Pemerintah Pusat soal pentingnya menjaga keseimbangan agar terciptanya Good Government dalam lingkup kebangsaan’ Ujar Refi, ketua DPC GMNI Surabaya.
Refi menambahkan bahwa program ini bisa menjadi salah satu tindakan akomodatif yang harus dilakukan Pemerintah Pusat, agar tetap menjaga ide-ide yang bermunculan dari lingkup akademik, hingga masyarakat secara luas.
