Ganjar Tumbang di Kandang Banteng, Faktor Jokowi Effect dan Tsunami Politik

Prabowo-Gibran mengalahkan pesaingnya Ganjar Pranowo-Mahfud MD, pasangan yang diusung PDI-P – di kantung basis suara partai berlambang banteng ini. Dimana pada 2019, Jokowi menang mutlak saat maju sebagai Calon Presiden incumbent.

Ganjar Pranowo, Joko Widodo dan Prabowo Subianto

Berdasarkan hasil sementara situs pemilu2024.kpu.go.id yang dilihat detikJatim, perolehan Ganjar-Mahfud di Kota Blitar per pukul 17.37 WIB hanya sekitar 27,54 persen atau 9.100 suara. Suara Ganjar-Mahfud ini tertinggal jauh dengan paslon lawannya yakni Prabowo-Gibran yang mendapat 20. 048 suara atau sekitar 60,67 persen. Sementara, pasangan Anies-Cak Imin mendapatkan sekitar 3.897 suara atau 11.97 persen.

Ketua DPC PDIP Kota Blitar Syahrul Alim mengakui kekalahan Ganjar-Mahfud di wilayahnya yang selama ini menjadi kandang banteng mengimbas pada penurunan perolehan suara partai besutan Megawati ini. Pada Pemilu 2019 silam PDIP meraih 10 kursi, pada Pemilu 2024 turun jadi 8 kursi.

“Ya, memang fenomena yang terjadi sekarang seperti ini. Tapi kami masih nunggu hasil resmi dari KPU. Jadi belum ada evaluasi penyebab suara turun dan sebagainya,” katanya saat dikonfirmasi detikJatim, Jumat (16/2/2024).

Menurut Syahrul, suara PDIP di Kota Blitar termasuk linear. Sebelumya, pihaknya bersama dengan DPC partai koalisi telah memasang target sekitar 55-60 persen suara untuk Ganjar-Mahfud. Namun, yang terjadi justru sebaliknya.

“(Iya) Jauh dari target, kami dengan partai koalisi targetnya 55 sampai 60 persen, tapi ternyata hanya seperti itu (jauh dari target),” terangnya.

Kata Syahrul, PDIP Kota Blitar sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan suara Ganjar-Mahfud di kandang banteng. Bahkan, mereka juga bergerak bersama dengan partai koalisi yang bergerilya melakukan kampanye.

“Upaya kami sudah sangat maksimal, dengan koalisi juga. Sudah bergerak dari bawah,” imbuhnya.

Tipisnya perolehan suara PDIP di Kota Blitar tak hanya terjadi pada Pilpres, tapi perolehan suara legislatif juga turun. Itu setelah PDIP diprediksi hanya akan mendapatkan 8 kursi di DPRD Kota Blitar.

“Sepertinya turun, sebelumnya 10 kursi sekarang 8 kursi tampaknya. Tapi kita (PDIP) tetap paling mendominasi,” kata Syahrul. (tim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Comment moderation is enabled. Your comment may take some time to appear.

%d bloggers like this: